Rabu, 26 April 2017

Macaroni Schotel



Bismillahhirrahmannirrahim.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh...

Sudah beberapa kali bikin Macaroni Schotel tapi nggak pernah sempat kefoto karena selalu belepotan banget pas naruh di pinggannya, jadi nggak fotogenik. Jadi sudah pastilah nggak kefoto. Dan lagi, pasti selalu nggak tahan duluan buat di serbu, hehehe. kali ini, berhasil hati-hati banget dengan niat buat foto duluan. Meskipun fotonya juga di cepet-cepetin soalnya udah ditungguin. Hehehe.



Macaroni Schotel
Source: Hesti  Kitchen
Modified by me

Bahan:
200 gr macaroni elbow, rebus, tiriskan, beri minyak goreng agar tidak lengket
100 gr mix vegetable
4 buah sosis, belah dua, kemudian iris serong
150 gr keju cheddar, parut memanjang
2 sdm margarin
1 butir bawang bombay ukuran kecil
4 butir telur utuh
320 ml susu cair
2 sdt garam
½ sdm gula pasir
½ sdt pala bubuk
1 sdt merica bubuk

Saus putih:
1 sdm margarin
2 sdm tepung terigu
300 ml susu cair
1 sdt garam
½ sdt merica bubuk
½ sdt pala bubuk
150 gr keju cheddar, parut memanjang

Topping:
Parutan Keju Mozarella / Keju Cheddar Melted
Oregano
Basil

Cara Membuat:

  • Panaskan margarin, tumis bawang bombay hingga layu, masukkan pala kemudian masukkan daging giling, tumis hingga matang.
  • Masukkan ke tumisan daging; macaroni, sosis, keju cheddar parut dan telur. Bumbui dengan garam, gula pasir, pala bubuk dan merica bubuk. Tuang susu, tes rasa. Diamkan sebentar agar bumbu terserap.
  • Tuang ke pinggan tahan panas atau ke cup alumunium foil kecil. Sisihkan.
  • Panaskan margarin, masukkan tepung terigu, aduk hingga rata, kemudian tuang susu sedikit demi sedikit sambil diaduk cepat agar tidak bergumpal. Masukkan keju parut, garam dan merica bubuk. Aduk rata hingga keju meleleh.
  • Tuang saus putih ke atas adonan macaroni. Ratakan. Taburi dengan keju mozzarella / cheddar melted parut, oregano dan basil.
  • Panggang selama 10-15 menit hingga keju menguning dan meleleh.
  • Hidangkan dengan saus sambal.



Ada yang suka menikmatinya saat masih panas menuju hangat, saat masih sangat creamy dan sensasi molor-molornya keju mozarella masih ada. Ada juga yang suka menikmatinya saat sudah set, sudah hangat menuju dingin, tidak begitu creamy sehingga makannya pun bisa langsung hap, nggak perlu tiup-tiup dulu. Yang mana aja enak, suka-suka, sesuai selera masing-masing. Kalau saya suka kalau sudah sangat set, tapi masih hangat. Sehingga tidak begitu creamy. Sedangkan suami saya sangat suka kalau masih creamy, saat masih panas menuju hangat. Katanya sesuai dengan tulisan resepnya, nikmati selagi hangat. Hehehe.

Pertama kali bikin Macaroni Schotel saat saya masih tinggal di Duri, Riau. Saat itu saya masih nggak ngerti dan nggak paham Macaroni Schotel itu apa, makanan apa, bentuknya kayak apa, rasanya seperti apa. Blank. Saat ditunjukkan resepnya sih ya agak ragu-ragu, karena banyak banget mengandung susu dan keju. Dua bahan memasak yang kurang saya sukai, karena udah eneg duluan. Tapi karena teman saya maksain terus, katanya enak, akhirnya saya ngikut aja. Dan benar adanya, suka, suami saya juga begitu. Hehehe. Tapi nggak boleh sering-sering bikin kata suami saya, soalnya bahannya mahal, hehehe.

Pernah sih, saya mencoba mengganti daging sapi dengan korned (daging sapi giling kalengan) tapi rasanya terlalu asin karena daging kornednya sendiri sudah asin, sehingga saat sudah set, kadar air berkurang, rasa macaroni schotelnya berubah jadi asin. Tapi pada dasarnya sih tetep ya, nggak ada yang bisa menggantikan enaknya pakai daging sapi langsung, hehehe.

Oh ya, tipsnya, lebih enak kalau lebih banyak saus putihnya ya, jangan sampai kurang, apalagi nggak menutupi seluruh permukaan macaroni, karena saus ini akan menambah rasa menjadi lebih gurih. Jangan lupa juga untuk menaburkan parutan keju mozarella di seluruh permukaannya, biar lebih mantap.

Gampang banget ya... yuk cobaik bikin...

Happy baking^^






Salam,


Lisa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar