Sabtu, 11 Agustus 2018

Seberapa pentingkah USG 4D?


Bismillahhirrahmannirrahim.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh...

Sudah positif hamil ya… Alhamdulillah… Program kehamilan yang saya dan suami saya ikuti berhasil di FET kedua. Bagaimana rasanya? Seneng banget dong… nggak bisa ungkapkan dengan kata-kata pokoknya. Maunya senyum-senyum aja, rasanya nggak sabaran buat kontrol kehamilan, nggak sabaran ngintip si Adek via USG, sudah sebesar apa, tumbuh dan berkembang seperti apa. MasyaAllah. Subhanallah. Nggak terasa tahu-tahu sudah berada di tahap ini. Kadang pun kami masih nggak menyangka Allah Subhanahu Wa Ta’alaa begitu baiknya pada kami, begitu sayangnya pada kami sehingga meluluskan kami dari ujian memperoleh keturunan lebih cepat dari pasien-pasien lain, dari pasutri-pasutri lain yang mungkin saja ujiannya lebih berat, mungkin saja memulai programnya lebih dulu dan mungkin saja diminta untuk menunggu lebih lama dibandingkan dengan kami. Subahanallah wal hamdulillah. Inilah yang selalu melecutkan semangat kami untuk selalu bersyukur dan bersyukur atas segala ujian Allah Subhanahu Wa Ta’alaa untuk kami.

Terus sekarang gimana? Apa nih langkah selanjutnya?

Nah, masuk ke Trimester pertama (TM1) ya, kehamilan masih di tahap awal banget, masih rentan, masih rawan banget dan masih harus selalu berhati-hati dengan apapun yang dimakan, diminum dan dilakukan. InsyaAllah perjalanan masih panjang, semoga dilancarkan segalanya. Aamiin… Aamiin… Ya Rabbal ‘Alamin…

Di TM1, pada usia kehamilan saya 10 minggu, saya dirujuk untuk melakukan tes USG 4D di usia 12 minggu, dua minggu dari kontrol kami sebelumnya, ke dokter kandungan subspesialis fetomaternal, dr. R. Aditya Kusuma, SpOG fetomaternal (@janin_sehat).

Apa sih USG 4D itu?

Kalau menurut saya, versi bahasa sederhana saya, karena saya juga awam banget, baru belajar dan nyari infonya ketika mengalami sendiri. USG 4D adalah USG yang bisa meneliti lebih jauh tentang janin, pertumbuhan dan perkembangan janin, deteksi kelainan dini yang mungkin timbul pada janin, bahkan bisa mendeteksi apapun se-detail-detail-nya tentang janin sejak dini, sebagai langkah awal untuk mempersiapkan kehamilan. Sehingga sekali periksa untuk USG 4D minimal adalah setengah jam ya, lama, saking banyaknya yang perlu diteliti dan diperiksa untuk menunjukkan pertumbuhan dan perkembangan janin.

Kalau versi peralatannya, mirip banget sama USG biasa yang USG Abdomen ya (entah itu 2D atau 3D), hanya saja monitor dan keybord-nya lebih gedhe dengan tombol-tombolnya lang lebih banyak dan lebih rumit, macem-macemlah.

USG-nya dilakukan via abdomen ya, atau dari perut, tapi di TM2 saya pun pernah menjalani USG transvaginal juga di dokter Adit untuk mendeteksi mulut rahim saya adakah kemungkinan untuk kelahiran premature. Sampai se-detail itu, betapa canggihnya dunia kedokteran sekarang ini. Subahanallah.



Apa saja yang diperiksa di USG 4D?

SEMUA. Mulai dari otak, tulang, organ-organ dalam seperti jantung, paru-paru, ginjal, kepala, tengkorak, kemungkinan kelamin, detak jantung, aliran nutrisi, dll, semuanya pokoknya. Jadi, bukan asal-asalan ataupun gegayaan orang tuanya yang mau ngintipin wajah anak ataupun kepo sama kemungkinan jenis kelamin anak ya, tapi memang diperlukan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan janin dan prosedur ini hanya bisa dibaca oleh dokter-dokter yang memiliki subspesialis di bidang ini.

Saya juga baru tahu setelah mengalami sendiri bahwa sebenarnya pemeriksaannya lebih kompleks dan lebih men-detail. Sementara kabar yang beredar di luar sana, dari orang-orang awam seperti saya, dulu menganggap bahwa USG 4D adalah hanya untuk gegayaan orang tua yang pengen ngintipin wajah bayinya ketika USG 4D dilakukan di TM3, sementara jika dilakukan di TM1, orang tua bisa mengetahui lebih awal kemungkinan jenis kelamin janin dengan persentase kebenaran sekitar lebih dari 80%. Dilihatnya dari mana? Kan biasanya kemaluannya belum tumbuh atau bahkan belum terbentuk di TM1. Nah, disini letak kecanggihannya, kemungkinan jenis kelamin ini bisa diketahui dari pengukuran sudut tulang belakang dan tulang kelamin janin. Jika besarnya < 45’ maka kemungkinan jenis kelamin janin adalah perempuan, begitu juga sebaliknya, jika besarnya sudut yang terbentuk besarnya > 45’ maka kemungkinan jenis kelamin janin adalah laki-laki.

Dimana melakukan USG 4D? Ke dokter siapa?

Saya melakukan USG 4D atas rujukan dari dokter Nando, dokter yang merawat saya dari awal saya mengikuti program kehamilan, ke dokter R. Aditya Kusuma, SpOG Fetomaternal (@janin_sehat) yang praktek di RSIA Bunda Jakarta. Jadi USG 4D-nya bukan atas kemauan saya sendiri ya, tapi memang karena rujukan dokter Nando. Beruntungnya kami bertemu dengan dokter seperti dokter Nando yang begitu teliti dalam menangani setiap pasien-pasiennya, termasuk kami.

Berapa biaya USG 4D?

Biaya USG 4D lebih mahal ya dari USG Abdomen atau USG Transvaginal biasa. Tepatnya berapa saya agak lupa. Soalnya saya selalu pakai asuransi dari kantor suami saya pasca saya dinyatakan positif hamil, jadi saya nggak tahu berapa tepatnya untuk biaya cek USG 4D untuk kehamilan singleton seperti saya. Tapi, setiap cek USG 4D kami selalu ditagih untuk kelebihannya sekitar Rp. 400.000,00 dari total Rp 1.600.000,00 – 1.700.000,00 sekian.

Untuk kehamilan kembar dua, tentu lebih mahal ya, karena janin yang diperiksa ada dua. Kalau nggak salah dari ig Mb Vega habis Rp 2.600.000,00 untuk sekali cek USG 4D. Untuk kehamilan triplets tentu lebih mahal lagi.

Di USG 4D diapain aja?

USG 4D sama dengan USG Abdomen ya, peralatannya sama, cuma bedanya dia bisa mendeteksi dan memeriksa lebih kompleks dan lebih detail apapun untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Jadi USG-nya ya dilakukan di abdomen atau perut pasien dan kita diminta untuk buang air kecil dulu sebelum masuk ke ruang pemeriksaan. Untuk apa? Ya karena di USG ini agak ditekan-tekan ya perut kita sementara untuk USG biasa tidak sampai ditekan-tekan, biar nggak terasa kebelet pipis atau ngompol saat diperiksa. Kenapa harus ditekan-tekan? Nah ini, karena ukuran janin di TM1 dan TM2 tergolong masih kecil ya, sementara ruang tumbuhnya masih sangat besar ataupun luas, sehingga biasanya janin akan bebas bergerak. Kebebasan bergerak janin ini tentu agak menyulitkan dokter untuk mengukur dan memeriksa janin. Seperti janin saya yang agak bandel, susah diukur dan diperiksa baik di TM1 maupun di TM2 karena si Adek ternyata muter-muter, malu-malu, dsb sehingga pemeriksaan jadi tambah lama. Antara lucu, nggemesin tapi bikin geregetan juga. Hehehe. Maaf ya dok… J

Apa pentingnya USG 4D?

Saya juga baru tahu informasi soal USG 4D ini ketika kami mengalami sendiri, membaca-baca dari berbagai sumber tentang seberapa pentingnya USG 4D dan apa gunanya pemeriksaan USG 4D ini. Sekarang saya tuliskan di post ini sebagai catatan saya dan sebagai informasi juga untuk teman-teman, mbak-mbak, ibu-ibu, para calon orang tua, semoga bermanfaat.
Di TM1, pada usia kehamilan 11-14 minggu, USG 4D dapat mengidentifikasi kelainan hingga 85%. Kelainan yang dimaksud adalah kelainan pada kromosom, down syndrome atau mendeteksi kelainan jantung bawaan dini. Resiko janin terkena down syndrome dapat dilihat dari tebal Nuchal Transflucency pada tengkuk bayi. Kalau kehamilan beresiko lebih lagi akan disarankan untuk melakukan tes NIPT. Jadi sekali lagi saya tekankan bahwa prosedur ini bukan gegayaan orang tuanya mau lihat wajah anaknya ya, tapi memang ini diperlukan dan hanya bisa dibaca oleh dokter yang sub spesialisnya di bidang ini.

Apa sih kromosom itu? Mengapa dibutuhkan jumlah kromosom yang seimbang?

Nah, kita belajar sama-sama ya, kalau masih inget pelajaran Biologi pada saat duduk di bangku SMA, maka penjelasan yang saya dapat ini tentu mudah untuk di pahami. Semasa kehamilan jarang sekali kita mencoba mengenal atau mempelajari kromosom, termasuk saya, padahal kromosom adalah hal yang paling krusial dalam pembentukan dan perkembangan janin. Kromosom merupakan benang-benang yang terdapat di dalam nucleus atau inti sel. Kromosom terdiri dari DNA dan protein dari kedua orang tua.

Kromosom yang normal berjumlah 46 kromosom, 23 kromosom bawaan dari sang ibu dan 23 kromosom bawaan dari sang ayah. 2 kromosom dari 46 kromosom membawa DNA gender atau jenis kelamin bayi, yaitu kromosom X (perempuan) dan kromosom Y (laki-laki). Sehingga pada umumnya jumlah kromosom seorang laki-laki adalah 46XY dan kromosom perempuan adalah 46XX.

Kromosom inilah yang menyatukan gen orang tua ke anak. Kromosom ini membawa DNA yang bisa berupa warna kulit, warna mata, tinggi badan, dll. Dibutuhkan jumlah kromosom ayah dan ibu yang seimbang untuk sebuah kelahiran yang sehat. Kelebihan atau kekurangan satu kromosom disebut sebagai Abnormalities Chromosome yang dapat menyebabkan beberapa syndrome seperti Down Syndrome (Trisomi 21), Edward Syndrome (Trisomi 18) atau Patau Syndrome (Trisomi 13).

Apa saja yang termasuk dalam Abnormalities Chromosome?

Seperti yang sudah saya tuliskan sebelumnya kalau di TM1, pada usia kehamilan 11-14 minggu, USG 4D dapat mengidentifikasi kelainan hingga 85%. Kelebihan atau kekurangan satu kromosom disebut sebagai Abnormalities Chromosome yang terdiri dari Down Syndrome (Trisomi 21), Edward Syndrome (Trisomi 18) atau Patau Syndrome (Trisomi 13)(sumber: @cordlifeindonesia).

Down Syndrome (Trisomi 21)
Down Syndrome (Trisomi 21) adalah kelainan kromosom yang terkait dengan kecacatan intelektual, tampilan wajah yang khas dan kelemahan otot pada masa bayi. Kelainan ini terjadi pada 1 dari 800 kelahiran. Tingkat kecacatan intelektual bervariasi dari yang ringan hingga sedang. Orang dengan sindrom Down Syndrome dapat lahir dengan berbagai masalah kesehatan seperti kelainan jantung atau kelainan pencernaan. Mereka juga memiliki resiko untuk mengalami gastroesophageal reflux, celiac disease, hipotiroidisme, masalah pendengaran dan penglihatan, leukemia dan penyakit Alzheimer. Down Syndrome disebabkan oleh adanya 3 salinan kromosom 21 (trisomi 21) dan bukan 2 salinan seperti biasanya. Kondisi ini umumnya tidak menurun. Pengobatan akan berfokus pada gejala tertentu yang ada pada setiap orang.

Edward Syndrome (Trisomi 18)
Edward Syndrome (Trisomi 18) adalah kelainan kromosom yang ditandai dengan adanya 3 salinan kromosom 18, bukan dua salinan seperti biasanya. Kelainan ini terjadi pada 1 dari 6.000-8.000 kelahiran. Tanda dan gejala meliputi kecacatan intelektual yang berat, berat badan kurang saat lahir, bentuk kepala kecil dan tidak normal, rahang dan mulut kecil, tangan mengepal dengan jari yang tumpang tindih, cacat jantung bawaan dan berbagai kelainan organ lainnya.
Trisomi 18 adalah kondisi yang mengancam nyawa, banyak orang yang mengalami kelainan ini meninggal sebelum kelahiran atau di bulan pertama kehidupannya. Beberapa anak dapat bertahan sampai usia remaja mereka, namun disertai dengan masalah medis dan perkembangan yang serius. Sebagian besar kasus tidak menurun.

Patau Syndrome (Trisomi 13)
Patau Syndrome (Trisomi 13) adalah kelainan kromosom yang ditandai dengan adanya 3 salinan kromosom 13 di sel tubuh, bukan 2 salinan seperti biasanya. Kelainan ini terjadi pada 10.000-16.000 kelahiran. Pada beberapa orang yang mengalami kelainan ini, hanya sebagian sel yang mengandung ekstra 13 (disebut mosaic trisomi 13), sedangkan sel lainnya mengandung pasangan kromosom normal.

Trisomi 13 menyebabkan kecacatan intelektual yang berat dan banyak kelainan fisik seperti cacat jantung bawaan, kelainan otak atau sumsum tulang belakang, mata yang sangat kecil atau kurang berkembang (microphthalmia), jari tangan atau kaki berlebih, bibir sumbing dengan atau tanpa sumbing langit-langit mulut dan otot lemah (hypotonia). Sebagian besar kasus bukanlah kelainan turunan namun merupakan hasil dari pembentukan telur atau sperma yang tidak sempurna pada orang tua sehat.

Oleh karena berbagai kondisi media berat yang dialami, banyak bayi dengan trisomi 13 tidak dapat bertahan melebihi beberapa hari atau minggu.

Semua kelainan kromosom ini dapat di deteksi dengan screening NIPT (Non-Invasive Prenatal Test) pada masa kehamilan. NIPT ini akan menganalisis DNA bebas sel di dalam darah ibu untuk mendeteksi apakah janin memiliki kelianan kromosom.

Apa penyebab kelebihan atau kekurangan kromosom?

Penyebab kelebihan atau kekurangan kromosom sendiri pada umumnya adalah karena adanya keabnormalan yang terjadi saat pemecahan sel di dalam tubuh (cell division). Kita tahu bahwa tidak ada hal yang kebetulan di dunia ini, tentu sudah merupakan takdir atau rencana Allah Subhanahu Wa Ta’alaa untuk orang-orang yang terpilih sebagai orang tua dan anak-anak yang memiliki kekhususan tertentu. Jadi bukan karena keturunan ataupun kesalahan pihak orang tua, murni karena some people are too special sehingga cerita mereka dapat memberkati banyak orang. Walaupun ada kepercayaan dan chance bahwa orang tua yang ‘special’ di salah satu atau keduanya akan mendapatkan anak-anak yang special kalau dilihat dari ilmu genetika. Dan lagi, USG 4D adalah bagian dari serangkaian tes yang harus kita sadari bahwa USG tidak bisa meng-cover keseluruhan genetic syndrome yang mungkin muncul. Kita hanya berusaha, apa yang akan terjadi nanti, tetap berdasarkan takdir Allah Subhanahu Wa Ta’alaa yang Maha Merencanakan segala sesuatu.

Apa pentingnya mengenal kromosom saat kehamilan?

Menurut saya penting banget untuk mengenal kromosom semasa kehamilan sebagai pengingat bagi para orang tua dan ibu hamil khususnya.

1.       Don’t worry too much. In the end, kita harus berserah dan berdoa pada Allah Subhanahu Wa Ta’alaa yang Maha Mengatur Segalanya. Meminta diikhlaskan dan dikuatkan jika ujian itu datang kepada kita.
2.       Don’t judge the people with syndrome. Melihat anak-anak yang mungkin terlihat ‘berbeda’ dari anak biasa bukan berarti mereka aneh. Mereka memiliki kesempatan yang sama, they are not contagious, they’re smile is though. Karena terkadang kita sendiri sudah berpikiran macam-macam saat melihat hal seperti itu ada di depan kita, tanpa tahu bagaimana asal-usulnya, penyebabnya dan seberapa struggle orang tuanya untuk merawat.
3.       Banyak-banyak bersyukur jika saat hari ini kita dan anak kita diberikan kesehatan. Karena kesehatan adalah berkah yang diharapkan oleh setiap orang tua. Be grateful and emphathyze.

Berapa kali USG 4D dilakukan selama masa kehamilan?

Kalau soal ini tergantung dari dokter yang merawat ya. Pada umunya disarankan untuk melakukan USG 4D 2-3 kali selama kehamilan. Sedangkan yang saya alami, saya dirujuk untuk melakukan USG 4D sebanyak 2x oleh dokter Nando, di TM1 dan TM2.

Apa fungsi screening USG 4D di TM2?

USG 4D di TM2 dilakukan di usia kehamilan 20-22 minggu untuk mendeteksi ketidaknormalan pertumbuhan dan perkembangan bayi (anomaly scan) sebagai tindak lanjut dari USG 4D di TM1. Ketidaknormalan yang dimaksud adalah cacat bawaan mayor dan pembuat kelainan kromosom.

Apa saja yang diperiksa? Kurang lebih sama dengan yang diperiksa di TM1, SEMUANYA. Dokter yang bertugas akan memeriksa kembali bagaimana pertumbuhan dan perkembangan setiap organ dalam tubuh bayi di TM2 sehingga lama waktu pemeriksaan pun kurang lebih sama dengan pemeriksaan USG 4D di TM1.

Sebelum melakukan USG 4D, kita juga akan diperiksa dengan USG transvaginal untuk melihat adakah kemungkinan kelahiran premature. Jika panjang services lebh dari 25 mm maka dikatakan si calon ibu berada dalam resiko rendah untuk memiliki kelahiran bayi premature.

Kira-kira begitu ya, informasi yang saya dapat soal USG 4D. Semoga bisa memberikan pengetahuan baru untuk para calon ibu dan calon orang tua diluar sana agar nggak salah paham lagi kalau diminta untuk melakukan USG 4D oleh dokter yang merawat. Daaannn… sampai jumpa di next postJ


Salam,

Lisa.

Sabtu, 04 Agustus 2018

Alhamdulillah, I’m Positive!


Bismillahhirrahmannirrahim.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh...

Tanggal 1 Desember 2017 menjadi salah satu tanggal bersejarah buat kami. Di tanggal itu saya melakukan cek darah BHcg yang pertama untuk FET kedua kami. Rasanya gimana? Deg-deg-an nggak karuan, dari pagi rasanya sudah luar biasa galau. Takut begini dan begitu, maklum, bayangan kegagalan di FET pertama masih membekas banget di ingatan saya walaupun sudah diusir jauh-jauh.
Kami berangkat pagi-pagi ke klinik dengan harapan segera mendapatkan hasil di siang atau sore harinya. Sepulang dari cek darah pun saya langsung kembali istirahat. HP yang saya gunakan untuk berkomunikasi dengan suster koordinator, Suster Vita, yang mengabarkan segala sesuatu tentang hasil tes atau penyambung antara pasien dengan dokter yang merawat, saya serahkan ke suami saya. Saya takut melihat HP saya sendiri, takut membaca wa dari Suster Vita, jadi HP saya berikan ke suami saya, biar suami saya yang tahu lebih dulu, apapun hasilnya. Saya ngapain? Istirahat. Tiduran. Walaupun nggak nyenyak dan gelisah banget. MasyaAllah luar biasa banget deh perasaan mau ‘bagi rapor’ ini.

Saya bangun saat masuk waktu Ashar. Ketika saya di toilet, saya di telepon oleh suster yang merawat saya, Suster Diana, dan yang mengangkat teleponnya adalah suami saya. Kami masih nggak ‘ngeh’. Karena kami masih belum mendapatkan kabar apapun dari Suster Vita. Suster Diana pun nggak jadi telepon dengan saya atau suami saya.

Tetiba suami saya mengajak Sholat Ashar berjamaah. Saya pun mengikuti. Selesai Sholat Ashar, suami saya duduk mendekati saya dan berkata, ‘Dek, Adek Positif!’ Saya diam, mematung, mencoba mencerna setiap kata yang diucapkan suami saya. Iya, saya nge-blank, banget. ‘Hah?’ Saya masih nge-blank. ‘Iya, positif!’ kata suami saya lagi. Saya tanya lagi untuk memastikan, ‘Mana?’. Kemudian suami saya menunjukkan wa dari Suster Vita. Seketika itu saya langsung menangis. Iya, saya lebay. Saya pikir wajar kalau lebay karena mendapat pesan wa yang kami tunggu-tunggu selama 4,8 tahun. Suami saya pun langsung merangkul saya, memeluk saya, menangis sambil tersenyum, mengucap Hamdalah berkali-kali. Kami sudah seperti pasangan lebay, berpelukan, tangis-tangisan berdua di kamar. Setelah saya agak tenang, saya keluar kamar, mencari ibu saya, ingin cepat-cepat mengabarkan bahwa ibu saya akan segera menjadi nenek untuk cucunya sendiri, dari darah dagingnya. Subhanallah. Ibu saya pun langsung memeluk saya sambil menangis. ‘Alhamdulillah Ya Allah, amanah ini Nduk, amanah, dijaga baik-baik’. Kami pun bertangis-tangisan bertiga, saya, ibu saya, adik saya dan suami saya yang terus-terusan tersenyum-senyum.

Suami saya pun langsung memberi tahu kalau tadi Suster Diana juga telepon, saya pun menelepon balik ke Suster Diana yang ternyata Suster Diana sudah tahu lebih dulu sebelum wa Suster Vita terkirim, tapi mengurungkan niatnya untuk memberi tahu kami lebih dulu. Saya pun kembali menangis saat menghubungi Suster Diana yang langsung ditenangkan bahwa saya nggak boleh menangis, demi janin dalam rahim saya. Tapi yaaaa, saya tetap lebay, saya tetap menangis sampai beberapa saat. Lagiaaan, siapa sih yang nggak terharu, yang nggak lebay dapat kabar yang ditunggu-tunggu selama sekian tahun? Coba sini saya cubit deh. J

Itu sedikit cerita ke-lebay-an saya menerima kabar berhasilnya program yang kami jalani. Alhamdulillah… Alhamdulillah… Alhamdulillah… Nah, seperti post-post sebelumnya, sekarang saya mau post step-by-step soal teknisnya ya… Bismillahhirrahmannirrahim.

Berapa hasil tes darah BHcg saya? Berapa seharusnya nilai yang pas untuk disimpulkan hamil?

Saya menjalani tes darah BHcg I tanggal 1 Desember 2017 dengan hasil 238.90 yang bisa disimpulkan bahwa hasilnya adalah Positif, yang artinya program IVF yang kami jalani berhasil, Alhamdulillah. Berapakah nilai BHcg yang diharapkan untuk disimpulkan positif atau hamil? Nah, kalau soal ini saya nggak tahu ya. Setahu saya sih ratusan. Kalau dibandingkan, nilai BHcg mb Vega dan Mb Joanna kalau nggak salah 400an dan 700an (kalau nggak kebalik). Ketika saya melihat wa dari Suster Vita saya sempat agak sedih sih, karena nggak bisa sebanyak mereka. Iya, jauh malah. Saya pun kurang tahu ya penyebabnya apa. Sementara untuk hasil tes BHcg di FET pertama saya, hasilnya adalah nol koma sekian, saya lupa tepatnya berapa. Dari nilai ini disimpulkan bahwa program belum berhasil alias negatif.

Hasil BHcg I di FET 2


Apakah saya nyuri-nyuri start duluan dengan test pack sebelum cek darah?

Ini nih yang biasa dilakukan oleh pasien-pasien lain sesama program, nyuri start duluan, test pack duluan sebelum cek darah. Yah itu tergantung masing-masing pasien ya. Resiko tanggung penumpang. Kalau saya sih enggak. Saya trauma sama test pack sejak bertahun yang lalu yang selalu menunjukkan satu garis merah. Saya pernah berada di masa membuang banyak test pack, menangis tiap haid saya datang, pernah merasa cukup stres dan tertekan, dsb. Oleh sebab itu saya sangat menghindari test pack sendiri.

Karena hasil cek darah BHcg I saya menunjukkan kalau saya positif hamil, maka saya diminta untuk melakukan tes darah lagi di tanggal 2 Desember 2017 untuk cek ddimer dan progesterone untuk menyimpulkan terapi obat-obatan yang akan diberikan ke saya selanjutnya. Hasil ddimer dan progesterone saya adalah 0.40 dan 38.01. Cek ddimer untuk apa? Ddimer adalah cek darah yang digunakan untuk mengecek kadar kekentalan darah saya, seperti yang sudah saya ceritakan di postingan-postingan saya sebelumnya bahwa saya diterapi suntikan Lovenox dan obat oral ascardia sebagai pengencer darah. Mungkin, kadar ini digunakan sebagai dasar pemberian terapi pengencer darah lanjutan untuk saya. Berdasarkan dua hasil tersebut, instruksi dokter Nando, terapi obat-obatan yang telah diberikan kepada saya pasca FET atau di masa 2WW dilanjutkan sampai kontrol berikutnya, ditambah:

Hidroxy progesterone 500           2xseminggu
Pregnyl 1500                                2xseminggu

Suntikan Hidroxy progesterone adalah suntikan untuk penguat rahim yang sudah pernah saya post sebelumnya disini, suntikan ini diberikan sejak selesai FET, sebelum pasien pulang. Sedangkan suntikan Pregnyl berfungsi untuk nge-boost kadar BHcg dalam darah, yang pada akhirnya nanti berhubungan dengan pembentukan placenta dalam rahim ibu. Kalau nggak salah begitu ya, hasil saya tanya-tanya sama suster yang merawat saya. Boleh colek saya untuk koreksi kalau misal saya salah, soalnya saya juga agak-agak lupa juga.

Seminggu kemudian saya dijadwalkan untuk cek darah BHcg II di tanggal 8 Desember 2017. Cek darah lagi? Iya, saya pun juga kaget. Dan hasil dari cek darah BHcg II ini harus naik berkali-kali lipat dari hasil cek darah BHcg I, harus ribuan menuju ke puluhan ribu malah. Hasil cek darah BHcg II saya 3203.00 dari target 4000. Ada targetnya? Iya, ada. Jika hasil cek darah BHcg II > 4000 maka suntikan Pregnyl akan dihentikan yang artinya placenta sudah terbentuk dengan baik. Sedangkan jika hasil cek darah BHcg II < 4000 maka suntikan Pregnyl masih akan dilanjutkan sesuai dengan instruksi dokter.

Hasil BHcg II di FET 2

Kesalahan saya nih, saya nggak nge-boost makan Sop Iga lagi pasca dinyatakan positif hamil. Seharusnya kalau menurut saya, saya tetap mengkonsumsi Sop Iga sampai kehamilan saya dinyatakan save oleh dokter untuk meningkatkan kadar BHcg saya secara alami sehingga terapi suntik Pregnyl dapat dihentikan karena kondisi Placenta sudah bagus dengan indikator BHcg > 4000. Begitu… Tapi, ya mau bagaimana lagi, sudah terjadi, Alhamdulillah semua berjalan baik dan sehat.

Saya dijadwalkan konsultasi ke dokter Nando di tanggal 11 Desember 2017. Jadi selama 2WW sampai sebelumnya segala konsultasi dilakukan via chat wa ke suster koordinator atas instruksi dokter Nando. Nah, pas konsul pertama dengan dokter Nando inilah saat-saat paling bikin deg-deg-an, karena kami bisa ngintip via USG apakah bener si Embryo menempel di rahim saya.

‘Selamat ya, Pak Ibu, berhasil!’ ucap dokter Nando pada kami saat itu. Alhamdulillah benar, embryo yang ditransfer ke rahim saya di tanggal 20 Nopember 2017 berhasil menempel. Kami tak henti-hentinya mengucap Hamdalah. Bersyukur bahwa program yang kami jalani berhasil, walaupun perjalanan kehamilan saya masih panjang dan masih perlu berhati-hati juga sampai kehamilan saya dinyatakan save oleh dokter. Usia kandungan saya saat itu masih sekitar 5 minggu, masih sangat kecil, seperti biji yang menempel di kantong rahim saya. Calon anak kami. Subhanallah wal hamdulillah…

Sampai kapan USG dilakukan via Transvaginal?

Untuk USG, masih dilakukan via USG transvaginal ya, karena ukuran janin masih sangat kecil sehingga nggak akan kelihatan kalau dipaksa menggunakan USG Abdomen. Soal USG Transvaginal sudah pernah saya bahas disini ya. Sampai kapan? Sampai kira-kira kalau nggak salah di usia kandungan 10 minggu, saya baru di USG Abdomen. Jadi sejak kita join program, USG akan terus dilakukan via transvaginal sampai usia kandungan memasuki 10 minggu.

Bagaimana dengan jadwal kontrol pasca dinyatakan positif hamil?

Kontrol kehamilan dilakukan 2 mingguan sampai usia kandungan memasuki 10 minggu, atau dinyatakan save oleh dokter. Selanjutnya kontrol dapat dilakukan 1 bulan sekali sampai usia kandungan 28 minggu. Untuk usia kandungan diatas 28 minggu, kontrol akan dilakukan setiap dua minggu sekali dan akan naik menjadi seminggu sekali jika sudah memasuki usia diatas 32 minggu.

Di fase ini, kita pun harus aktif ya. Aktif disini maksudnya adalah ikut memantau perkembangan janin kita, dari segi ukuran jika masih kecil dan selanjutnya bisa dipantau juga dari segi berat. Hitungan kita, dokter dan hasil USG harus sinkron. Kenapa? Karena USG adalah sebuah alat, bisa saja salah, menghindari human error juga. Di pengalaman saya, saya pernah dialihkan untuk USG dengan dokter lain karena dokter Nando cuti, ternyata disitu terjadi kesalahan USG yang membuat saya panik. Iya panik banget. Karena usia seharusnya di USG dan perhitungan saya adalah 8 minggu tapi dokter pengganti menyatakan usia kehamilan saya adalah 6 minggu. Berselang dua minggu tapi usia kandungan tetap berada di 6 minggu, kan aneh. Kami panik luar biasa. Takut terjadi apa-apa dengan janin kami, dirumah saya sudah menangis, takut janin kami tidak berkembang, Naudzubillahiminzalik. Kita tidak inginkan itu. Dengan bantuan Suster Diana, saya dibantu ngecek hasil print out USG dan dibantu untuk chat wa ke dokter Nando, istilahnya ngadu nih, atas kesalahan USG ke kandungan saya. Setelah kontrol ulang dengan dokter Nando, ternyata memang terjadi kesalahan USG, entah human error si dokter pengganti atau alat USG-nya yang tidak akurat. Sejak saat itu saya nggak mau pindah ke dokter lain, hehehe, trauma. Kalau slot full, saya akan meminta hari yang masih kosong di jadwal praktek dokter Nando. Yes, kami beranggapan dokter Nando lebih detail dan lebih teliti dalam memeriksa dan mendiagnosis kami. Jadi pelajaran juga buat saya untuk ikutan aktif memantau perkembangan dan pertumbuhan janin kami, nggak cuma ikutin apa kata dokter. Jadi pelajaran juga buat teman-teman ya, jangan mau asal ganti dokter karena dokter yang merawat cuti, rawan miskomunikasi seperti yang saya alami. Karena miskomunikasinya nggak cuma sama dokternya tapi sama suster yang membantu dan suster koordinator juga.

Kapan detak jantung janin bisa terdeteksi?

Detak jantung janin bisa terdeteksi di usia kandungan sekitar 10 minggu ya, kalau berdasarkan pengalaman saya. Dan ini imut banget deh kalau menurut kami J Detak jantung janin lebih cepat daripada detak jantung manusia dewasa. Kayak deg-deg-an gitu, tapi sebenarnya enggak. Subhanallah luar biasa banget kalau menurut saya, ukuran sekecil itu, sudah bergerak-gerak, berputar-putar dan berdetak di dalam rahim saya. Subhanallah. Saya berpikir betapa imutnya bayi mungil kami J

Adakah yang berubah di asupan makanan dan minuman setelah dinyatakan positif?

Kalau saya ada ya, ada beberapa penyesuaian atas saran suster yang merawat saya. Penyesuaian itu diantaranya adalah:
1.   Makanan yang saya makan harus matang sempurna, tidak boleh setengah matang apalagi mentah.
2.   Saya tidak diijinkan makan makanan yang cara memasaknya dibakar. Dipanggang boleh tapi dibakar tidak.
3.  Tidak diijinkan makan daging kambing, kalau cuma ngicip aja boleh, tapi kalau makan untuk lauk tidak.
4.  Disarankan untuk mengurangi konsumsi wortel karena kalau menurut suster yang merawat saya betakaroten pada wortel tidak baik untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, menimbulkan cacat janin kalau berlebihan. Jadi, jus 3 diva yang biasa saya konsumsi berubah isi jadi apel dan tomat aja.
5.  Saya belum boleh makan tahu ya, saya anak tahu soalnya, hehehe. Karena riwayat mioma yang saya miliki, saya masih belum boleh mengkonsumsi tahu. Karena berdasarkan informasi dari suster yang merawat saya, menurut dokter spesialis Onkologi, tahu mengandung banyak progesterone yang bisa mempengaruhi pertumbuhan mioma kembali. Sementara janin saya memerlukan banyak nutrisi untuk tumbuh dan berkembang. Jika saya mengkonsumsi tahu, maka yang akan mendapatkan nutrisi adalah mioma saya bukan janin saya, dan kita tidak inginkan itu.

Untuk makanan dan minuman lain yang tidak dianjurkan dikonsumsi masih sama dengan yang sudah saya post disini ya. Hanya itu saja penyesuaian yang saya dapatkan dari suster yang merawat saya. Kalau ragu-ragu tentang makanan dan minuman yang boleh ataupun yang nggak boleh, silakan dikonsultasikan dahulu dengan suster yang merawat, suster koordinator atau dokter yang merawat. Karena riwayat kesehatan dan kondisi pasien berbeda-beda. Nggak masalah kok kalau kita sering tanya-tanya. Itu juga yang sering saya katakan, sering banget neror suster dan dokter dengan pertanyaan penting nggak penting yang menurut kita galau banget tapi kalau menurut paramedis biasa aja bahkan nggak penting. Hahaha.

Apakah saya masih bed rest? Sampai kapan?
Masih ya, saya masih disuruh bed rest sama dokter Nando. Tapi saya sudah keluar kamar, nggak full di kasur. Full di kasur hanya dua mingguan selama masa 2WW sampai tes BHcg II. Sampai kapan? Sampai kehamilan saya dinyatakan save oleh dokter, saya masih bed rest. Bed rest-nya ngapain? Saya tetap nggak ngapa-ngapain ya, diatur-atur sendiri, waktu duduk jalan berdiri nggak lama-lama, nggak banyak gerakan yang terlalu nunduk-nunduk juga. Sering diingetin juga sama suami saya kalau sudah kelamaan duduk atau berdiri, disuruh berbaring dulu.

Bagaimana dengan makan saya?
Selama masih ada orang tua atau mertua saya yang nungguin dan ikut merawat saya, saya dimasakin. Tapi ketika orang tua dan mertua saya pulang, saya masih nggak masak ya, karena masih disuruh bed rest. Kalau makan go-food atau beli di warteg saat itu saya masih belum berani, takut sama MSG-nya. Akhirnya saya nyari catering khusus untuk program IVF, Alhamdulillah dipertemukan dengan postingan Mb Vega soal catering program IVF, catering ini punya account instagram namanya @qchendietcatering. Setelah saya coba kontak ternyata kita bisa setting atau sesuaikan sendiri, menu apa yang boleh dan nggak boleh dikonsumsi sehingga InsyaAllah aman untuk yang sedang program hamil seperti saya. Sebenarnya selain qchendietcatering banyak sih ya catering-catering sejenis yang bisa melayani untuk program kehamilan, tapi setelah diperhitungkan biaya disini lebih miring jika dibandingkan dengan catering lain, dan yang pasti halal, sehingga aman untuk yang Muslim seperti saya. Sayangnya, catering ini hanya untuk siang dan sore saja, sedangkan paginya saya dimasakin oleh adik atau suami saya, atau jika tidak sempat ya terpaksa dibelikan di luar. Dan untuk menghemat biaya ongkir, menu sorenya pun langsung dikirim di siang harinya, jadi mau nggak mau kita makan makanan yang sudah dingin. Kalau dari segi rasa, namanya juga catering untuk diet atau untuk program ya, jadi ya less salt dan less sugar. Untuk yang terbiasa masak sendiri masakan yang berempah banyak, nggak biasa makan makanan less salt dan less sugar tentu rasanya hambar dan kurang nendang ya, tapi demi kesehatan saya dan janin saya, apapun akan saya lakukan. Sampai kapan saya menggunakan catering ini? Nggak sampai sebulan ya ternyata, hahaha. Kenapa? Bukan ngeluh nggak enak atau nggak ada rasanya ya, bukan, rasanya enak kok dan menunya sangat bervariatif dari minggu ke minggu. Jadi kenapa? Namanya juga hamil muda ya, rempongnya mulai ada. Ternyata mual-mual saya cepet datangnya, mulai dari eneg lihat nasi merah (menu dari qchendietcatering adalah nasi merah, bisa diganti nasi putih jika tidak suka), males lihat lunch box mikanya, males makan, eneg sama bau-bauan tertentu, dll. Suami saya sampai marah dan bingung karena saya susah makan, sudah dicarikan yang mudah malah susah makan, akhirnya ya mau nggak mau kalau nggak dimasakin suami atau adik saya ya go-food juga akhirnya. Hehehe. Ya begitulah, namanya juga lagi hamil. Cuma minta suami lebih pengertian aja kalau sudah berada di tahap ini.

Jadi begitu ya, nggak banyak detail teknis ataupun step-by-step yang bisa saya post kalau sudah masuk ke tahap ini, tahap positif hamil, karena yang bisa kita lakukan hanyalah makan makanan bergizi untuk asupan janin kita dan berdoa untuk pertumbuhan dan perkembangannya semoga berjalan dengan lancar dan baik sambil penasaran nunggu jadwal kontrol berikutnya untuk ngintipin si bayi mungil J

So, Sampai jumpa di next post…


Salam,

Lisa.

x