Senin, 08 April 2019

Kaldu Ayam Kampung

Kaldu Ayam Kampung

Bismillahhirrahmannirrahim.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh...

Tadinya sebelum mengalami sendiri, saya mikir ngapain ya ribet-ribet bikin kaldu ayam kampung segala untuk MPASI. Ternyata eh ternyata sekarang perlu juga. Excited sendiri malahan, sampai-sampai rela rempong, modif berbagai resep ini itu, hehehe. Tapi hasilnya sepadan kok, insyaAllah. 

Jadi ini hasil dari kepo dan nyontek dari berbagai sumber, dari ibu-ibu selebgram yg rajin-rajin dan baik-baik shareresep MPASI atau masakan apapun buat anaknya yg baru mulai MPASI. Terus saya recook, tapi disesuaikan sama maunya saya. Biasanya kalau recook/ rebake diambil gampangnya, tapi kali ini saya mau yang rempongnya, hahaha 😂 Demi sih ya, dengan harapan anaknya lahap makan, dan peralihan makanan cair ke makanan padat jadi lancar tanpa hambatan berarti, Aamiin... Aamiin...


Kaldu Ayam Kampung

Bahan:
500 gr ayam kampung yg banyak tulangnya
1 buah kentang
2 buah wortel
100 gr buncis
1 btr bw bombay
1 btg daun bawang
1 btg seledri
2 lbr daun salam
750 ml air

Cara Membuat:
•Cuci bersih ayam kampung, blansir di air mendidih selama 3 menit, masukkan ke air es 3 menit, tiriskan.
•Kupas, iris dan cuci semua sayur dan bawang bombay (mirepoix)
•Masukkan ke dalam wadah presto yang sudah dioles minyak tipis-tipis, oven selama 40 menit, jangan sampai gosong.
•Pindahkan ke panci presto, tambahkan daun bawang, seledri, daun salam dan air sampai hampir penuh.
•Tutup rapat panci presto, masak selama kurang lebih 2-2,5 jam.
•Keluarkan wadah presto, ambil airnya aja, saring, dinginkan.
•Siap digunakan langsung atau dibagi per porsi dan disimpan di freezer ❄️

Kenapa dari Ayam Kampung yang banyak tulangnya? Bukan dagingnya? 
Jadi kalau menurut saya bikin kaldu ya dari tulang-tulangnya, dagingnya sedikit aja. Sama kalau saya masak sop ayam, pakai ceker yang digeprek pakai ulegan sampai hampir hancur cekernya, sehingga kalau direbus, sari-sarinya akan keluar, air kaldu sopnya jadi lebih gurih. Jadi ayam kampungnya difilletin dulu dalam keadaan mentah, jangan sampai habis dagingnya, sisakan sedikit dagingnya yang nempel di tulang rawan (karena biasanya agak susah difilletin kalau ayam kampung, karena dagingnya lebih liat). Daging ayamnya, bisa disimpan untuk masak yang lain, untuk masakan ibu ayahnya misalnya, jadi satu keluarga harus sama-sama bergizi dong ya, nggak cuma anaknya aja 😊

Kenapa harus di blansir? 
Di blansir berguna untuk mematikan kuman-kumannya.

Bagaimana cara memblansir?
Sama di step No 1 ya... Rebus air sampai mendidih, masukkan ayam selama 3 menit, angkat, lalu masukkan ke air es selama 3 menit untuk menghentikan proses pemasakan. 

Ribet atau males memblansir? 
Bisa dengan direbus dulu tapi buang air rebusan pertama. Apa nggak kebuang juga gizinya? Enggak sih ya, biar kotorannya terbuang aja sehingga kaldunya murni. Lagian cuma sampai mendidih sebentar, nggak sampai dagingnya matang.

Kenapa harus presto?
Yaaa sebenarnya nggak kenapa-kenapa sih ya. Nggak harus presto. Cuma kalau pakai panci presto, memasak jadi lebih cepet. Panci presto memakai sistem presto (tekanan udara) sehingga semua nutrisi, sari-sari yang terdapat di dalam tulang dan sayur yang kita masak bisa ‘dipress’ keluar. Kalau saya masak pakai panci presto, tulang-tulang ayamnya jadi lunak, daging dan sayuran udah sampai hambar banget tanda udah ter’press’ keluar semua sarinya, dan kaldunya pun jadi gurih banget.

Bisa juga pakai panci biasa atau slow cooker, tapi lama. Untuk ibu-ibu yang pakai panci biasa, masukin airnya bisa sampai 3 liter dan waktu pemasakan minimal 4 jam karena air akan berkurang terus semakin lama waktu pemasakan. Ada yang masak 5-6 jam juga. Jadi tergantung maunya gimana aja sih.

Lain lagi kalau pakai slow cooker, lebih lama lagi, bisa semalaman, namanya aja pakai ‘slow’ jadi dia lambat banget. Nah, kalau saya, adanya panci presto, yang Alhamdulillah cukup besar jadi cukup untuk bikin kaldu sebulan. Slow cooker saya kecil, cukupnya buat masak bubur pas diajak pergi-pergi ngekor suami keluar kota. Jadi kalau niat beli slow cooker untuk bikin kaldu, silakan beli yang besar sehingga kapasitas daya tampungnya pun besar, cocok untuk memasak kaldu.

Jadi kalau nggak ada panci presto ataupun slow cooker, nggak usah maksa beli juga, bisa pakai panci biasa. Tapi kalau pengen beli sekalian buat masak yang lain ya monggooo... sah-sah aja. Yang penting dalam MPASI adalah senyamannya kita juga, selain menyamankan bayi tentunya. Nggak harus semua serba baru, yang penting bersih. InsyaAllah nggak apa-apa, sehat.

Apa itu mirepoix?
Mirepoix adalah nama keren dari soup base dalam bahasa French. Jadi kalau orang sana mau masak soup atau stew, mereka pakai mirepoix ini. Mirepoix terdiri dari bawang bombay, seledri dan wortel. Terus kenapa ada tambahan kentang, daun bawang, buncis dan daun salam? Biar makin mantep aja sizz... yang saya tahu dan saya suka gitu, kaldu sayur sop kan seger yaa... jadi harapannya pun jadinya gurih seger. Biar wangi ditambahin daun salam. Ada juga yang ditambahin daun jeruk, hasil jadinya katanya mirip wangi dan gurih kuah soto, tapi saya belum nyoba sih. Next, kalau udah nyoba saya post hasilnya ya...

Kenapa harus di oven dulu?
Tujuan dipanggang atau di oven dulu adalah biar rasanya lebih ‘angklek’ kalau dalam bahasa Jawa, lebih medok, lebih berasa, lebih manis, lebih harum, lebih nggak bau, lebih dalem, lebih enak dan kaldu lebih pekat. Yang lebih-lebih lah, pokoknya gitu, susah jelasinnya, hehehe. Ya kalau nggak sreg, di skip aja nggak masalah juga kok.

Tahan berapa lama kaldunya?
Kurang tahu kalau soal ini ya, kalau kata mom Eliz sih (@elizabeth.zenifer) baiknya merefer ke cara penyimpanan ASI. Tapi karena ini matang jadi bisa lebih lama, paling nggak sebulan harus habis lah ya.

Nah kalau saya sukanya bikin sedikit-sedikit, padahal aslinya kapasitas panci presto saya yang terbatas, hehehe. Paling nggak, kaldunya bisa kepake dua sampai tiga minggu baru habis. Kenapa lama menghabiskannya padahal kan sedikit hasil jadinya? Jadi begini, kalau menurut saya nih, nggak tiap hari saya masak makanan untuk anak saya pakai kaldu ayam, karena tiap hari kan yang dimasak beda-beda, kalau lauknya ayam ya pakai kaldu ayam, kalau lauknya ikan lele, ikan salem atau selain ayam, masa iya mau dicampur kaldu ayam juga, kan ya gimana jadinya? Campur aduk bau ayam sama ikan, nggak bisa ngebayangin saya. Pada prinsipnya, saya nggak akan ngasih anak saya makanan yang saya nggak suka atau nggak doyan. Lah misalnya ayah ibunya aja nggak suka, masa iya kita suruh dia suka, kan bohong jadinya. Tetep diajarin dan dicobain semua makanan, biar mengenal variasi rasa dan makanan, tapi untuk makanan yang nggak disukai orang tuanya bisa ditunda. Begituuu... 

Jadi begitu yaa...
Selamat memasak... Selamat ber-MPASI 💕




Salam,



Lisa.