Selasa, 22 November 2016

Soft Bread Pizza Roll


Bismillahhirrahmannirrahim...

Assalamu’alaykum...

Akhirnya ketemu laptop lagi, setelah aktivitas gedebag-gedebug di dapur. Masak, baking dan segala aktivitas di dapur sih maksudnya. Hehehe. Sesuai dengan janji saya, saya akan share resep Pizza Roll yang beberapa hari lalu sempat nongol di ig saya. Resepnya sendiri sudah pernah saya tuliskan di blog ini. Boleh cek kesana dulu, atau bisa juga cek disini. Yuk ah...

Ini merupakan kedua kalinya saya membuat Pizza Roll, jadi InshaAllah saya masih ingat sama euforia keberhasilan saya membuat roti pertama kali. So, apa bedanya dengan resep Pizza Roll sebelumnya? Beda. Kelihatannya sepele tapi cukup signifikan. Resep yang ini pakai whipped cream. Di resep aslinya pun sudah di jelaskan oleh ci @tintinrayner kalau whipped cream tidak boleh di skip, tapi, saya nekat aja baking tanpa whipped cream karena memang lagi nggak ada stok. Alhamdulillah berhasil, serupa tapi tak sama. Bedanya terletak dari kelembutan dan empuknya roti. Menurut saya, nggak pakai whipped cream aja udah empuk dan tahan berhari-hari. Tapi ketika saya pakai komposisi asli sesuai resep dengan menambahkan whipped cream, bener-bener deh, berasa pakai resep yang lain. Rotinya jadi lembuut banget, lebih dan lebiih empuk, enak banget-banget-lah. Makanya judulnya pun saya tambahin depannya dengan Soft Bread, untuk membedakan dan memudahkan pemahaman kalau ini hasilnya kan lebih empuk dari resep Pizza Roll sebelumnya. 

Pizza Roll
Soft Bread Pizza Roll
Source: ig @tintinrayner
Modified by me

Bahan:
245 gr Tepung Cakra (200 gr Tepung Cakra + 45 gr Tepung Segitiga)
15 gr susu bubuk
36 gr gula pasir
6 gr ragi instant (fermipan)
180 ml cairan(1 btr telur + 20 gr whipped cream + susu cair (saya pakai susu ultra full cream))
30 gr blue band serbaguna
2 gr garam

Isian:
1 siung bawang bombay, cincang halus
Sosis
Parutan Keju secukupnya
Saus instant Bolognaise (Pronas)
Mayonaise (Mayumi)
1 btr kuning telur untuk olesan

Cara Membuat:
  • Tumis bawang bombay hingga harum dan agak layu, masukkan saus bolognaise instant (Pronas), masak hingga matang, sisihkan.
  • Mixer atau uleni semua bahan kecuali margarin dan garam sampai mulai kalis.
  • Tuang cairan pelan-pelan, jika dirasa sudah cukup, stop.
  • Masukkan margarin dan garam, uleni hingga kalis elastis.
  • Gilas adonan, pipihkan berbentuk persegi panjang.
  • Olesi dengan saus secara berurutan, yaitu mayonaise, saus bolognaise yang sudah dimasak, sosis dan taburan keju.
  • Gulung adonan pelan-pelan, potong-potong sekitar jarak 3 cm, atur dalam loyang teflon.
  • Diamkan sampai mengembang 2x lipat, sekitar 1 jam. Semakin hangat suhu ruang akan semakin cepat mengembang.
  • Oles permukaan adonan dengan eggwash (kuning telur).
  • Panggang dalam suhu 180 derajad selama 25 menit atau hingga matang.
  • Keluarkan dari dalam oven, angin – anginkan diatas cooling rack, potong-potong dan siap dihidangkan.
Untuk butter saya ganti dengan margarin blue band serbaguna ya, karena saya kurang suka dengan butter. Jadi sebagian besar resep yang sudah saya coba, butternya akan saya ganti dengan margarin blue band serbaguna. Alhamdulillah semua penggantian itu tidak berefek banyak kalau menurut saya, karena tetap berhasil aja saya baking sampai sekarang. Hehehe. Mungkin wangi kue saat matang aja yang berbeda, karena penambahan butter memberikan efek hasil baking lebih harum daripada hanya menggunakan margarin serbaguna biasa. Saya nggak tahu kenapa saya agak nggak tahan dengan bau butter. Bagi sebagian orang mungkin oke-oke aja dengan bau butter yang khas, wangi, tapi tidak dengan saya, baik mentah maupun sudah bercampur dengan kue yang sudah matang. Rasanya enek aja baunya. Yah, jadi curhat... Oke stop!

Untuk Saus Bolognaisenya saya pakai yang instant ya, kalau bikin sendiri bisa sih, sayangnya susah banget nyari pasta tomat disini. Saya aja yang belum nemu sepertinya. Untuk merk sausnya bebas, kalau saya pakainya Pronas, lebih murah daripada La Fonte, tapi dagingnya lebih banyak, jadi lumayan kan, nggak perlu nambahin korned, hehehe. 

O iya, mayonaisenya jangan di skip ya, oles tipis-tipis saja di bagian dasar agar ada sensasi asin-asin gurihnya. Untuk topping-nya juga suka-suka ya, kalau saya cuma pakai sosis dan keju aja.

Pizza Roll

Semoga bermanfaat ^^

Happy Baking ^^



Salam,




Lisa.

Sabtu, 19 November 2016

Serabi Pandan Kuah Kinca Nangka



Bismillah...

Assalamu’alaykum...

Karena iseng ikutan workshop #yukbelajarbareng Moret Pakai HP Saja, semingguan kemarin saya jadi heboh di dapur terus, bikin ini itu, selain penasaran memang niat baking sih. Alasan kedua adalah buat setor ‘PR’ #yukbelajarbareng. Hehehe. Karena tema dan kelompok yang saya pilih adalah belajar food styling untuk hobi baking saya. Yaa walaupun akhirnya nggak terpilih buat konsultasi privat chat dengan Mbak Ariana sih, ya nggak apa-apa, namanya juga masih belajar, mohon dimaklumi kalau ternyata masih ada yang nggak beres disana-sini. 

Salah satu hasil baking yang saya jadikan sebagai obyek membuat ‘PR’ #yukbelajarbareng adalah Serabi. Kenapa serabi? Ya karena lagi pengen aja nyoba bikin serabi sendiri, kebetulan saya punya nangka di kulkas, jadi bisa dipake untuk menambah aroma. Langsung aja yuuk...

Serabi Pandan Kuah Kinca Nangka

Serabi Pandan Kuah Kinca Nangka
Source: Bunda Nina (catatan-nina.blogspot.com)

Bahan:
250 gr tepung beras
25 gr tepung terigu
60 gr gula pasir
 ½ sdt ragi instant
1 butir telur
600 ml santan yang sudah dimasak
½ sdt garam
1 sdt pasta pandan

Cara Membuat:

  • Campurkan tepung beras, tepung terigu, gula pasir dan ragi instant. Aduk hingga rata.
  • Masukkan telur, aduk rata kemudian masukkan santan sedikit demi sedikit sambil diaduk dengan menggunakan whisker.
  • Masukkan pasta pandan, aduk rata, diamkan selama kurang lebih 1 jam, akan timbul gelembung-gelembung udara sebagai akibat bahwa ragi telah bekerja.
  • Setelah satu jam, masukkan garam, aduk hingga rata.
  • Panaskan cetakan, tuang adonan, tutup cetakan, cek sesekali.
  • Biarkan adonan hingga berlubang kecil-kecil diseluruh permukaan atasnya, masak hingga matang.
  • Gunakan api kecil biar tidak cepat gosong, lakukan hingga adonan habis.
  • Sajikan dengan kuah kinca, tabur dengan irisan nangka.


Kinca/ Kuah Gula Merah

Bahan:
500 ml santan
350 gr gula merah, sisir halus
2 sdm gula pasir atau sesuai selera
½ sdt garam
2 helai daun pandan, simpulkan
Irisan nangka secukupnya

Cara Membuat:

  • Campur semua bahan kecuali irisan nangka, rebus hingga mendidih.
  • Angkat dan saring.
  • Masukkan irisan nangka selagi kuah panas.
  • Dinginkan dan siap digunakan


O iya, sebenarnya saya nggak punya cetakan serabi atau cetakan kue yang berlubang kecil-kecil lho... Trus pake apa dong? Saya pake teflon ukuran paling kecil ya, yang diameter 12 cm. Hehehe. Jadi ada proses trial and error saat percobaan pertama. InsyaAllah berhasil kok, asal ditutup ya saat dimasak. Tidak perlu dioles margarin juga karena sudah pakai teflon anti lengket. Saat dimasak, WAJIB DITUTUP ya. Fungsinya adalah agar permukaan serabi cepat matang, sehingga tidak terlalu lama dimasak di atas api yang menjadikan serabi gosong. Tips terakhir, goyang-goyangkan teflon setelah adonan dituangkan untuk membentuk lapisan serapi tipis-tipis di pinggirnya. Ini yang paling saya suka, karena menurut saya lapisan tipis-tipis di pinggir serabi merupakan salah satu ciri khas jajanan serabi selain dari permukaan adonan yang berlubang-lubang ya.

Nah, untuk kuah kincanya, entah kenapa jadi terlalu manis. Saya jadi perlu menambahkan banyak air untuk mengurangi manisnya. Mungkin ada yang salah dengan takaran saya atau apa saya masih belum nemu penyebabnya. Karena setahu saya kuah kinca tidak terlalu manis. Efek di depan rumah ada penjual serabi sih ya, jadi maunya rasa kuahnya enak kayak di abang-abang penjual serabi. Hehehe. Next time akan saya update setelah nemu paduan atau resep kinca yang pas ya.




Semoga bermanfaat...

Happy Baking ^^




Salam



Lisa.

Jumat, 18 November 2016

Motret Pakai HP Saja?


Bismillah...

Assalamu’alaykum...

Pengen punya foto-foto bagus buat ‘menghiasi’ blog atau sosmed, tapi nggak punya kamera canggih dan nggak bisa motret? Tenang, saya punya infonya. Infonya doang? Iya,  INFO-nya aja! Bukan solusinya. Hahaha. Karena saya juga belajar dari sana dan saya merasa dapet manfaatnya banget.

Apa itu?

Adalah workshop tentang smartphone photography. Nah kan, nah kan... dari temanya aja udah cucok banget kan? Nggak perlu kamera canggih yang harganya selangit, cukup pake smartphone aja, yang saya yakin banget kalau semua ibu-ibu yang dirumah aja macem saya ini punya dan nggak gaptek-gaptek amat. Perlu dong belajar sedikit-sedikit walaupun nanti hasilnya nggak mesti bisa bagus buanget layaknya fotografer lulusan sekolah fotografi. Tapi siapa tahu kan ya, ilmunya bisa bermanfaat dan dipake buat nge-make over tampilan pict kita di blog atau di sosmed biar makin ‘cantik’ gitu. Gimana? Oke kaan...

Banner #yukbelajarbareng7
Sebenarnya, workshop ini ditujukan khusus untuk temen-temen perempuan pemilik Online Shop dan atau Blogger untuk mendukung usahanya dalam berkarya, tapi... tidak menutup kemungkinan juga untuk temen-temen lain yang ingin belajar motret dengan menggunakan smartphone. Karena sekarang ini segala sesuatu bisa kita lakukan via smartphone, semua bisa kita lakukan secara online. Jadi, nggak ada salahnya dong belajar sedikit tentang ilmu fotografi melalui smartphone. Beberapa alasannya sudah pernah saya posting sebelumnya di Motret Pakai HP, Kenapa Enggak? Cuuzz, boleh jalan-jalan dulu kesana untuk meyakinkan diri.

Workshop ini digelar oleh sekumpulan perempuan-perempuan yang memiliki visi yang sama, yaitu belajar cara memotret dengan hanya menggunakan smartphone. Intinya, dari sekumpulan perempuan yang kemudian menjadi panitia ini, mereka pengen belajar bareng memotret dengan hanya menggunakan HP atau smartphone. Berawal dari kumpul-kumpul dan iseng-iseng belajar bareng, ternyata banyak temen-temen lain yang berminat untuk ikut belajar, termasuk saya. Dari situ, terbentuklah workshop dengan nama #yukbelajarbareng yang keseluruhan info tentang workshop-nya bisa di-kepo-in di ig @yukbelajarbareng.

Pengajarnya? Nggak usah diragukan lagi deh. Saya sudah membuktikan sendiri kok. Dan saya masih pengen banget belajar dari beliau. *ngarep banget siapa tahu ada lanjutannya. Siapa? Seorang smartphone photographer kenamaan yang sudah tidak perlu diragukan lagi ilmu fotografinya, yaitu Mbak Ariana Octavia. Boleh kok stalking dulu ke ig pribadi beliau di @ariana_arriana kalau penasaran sama hasil jepretannya. Atau bisa juga search via ig dengan taggar #ybbwithariana untuk semua hasil belajar dari peserta arahan Mbak Ariana.

Apa aja sih yang dipelajari di workshop? Lumayan banyak ya. Pertama, kita akan belajar tips fotografi dengan menggunakan smartphone, kemudian belajar motret, basic styling biar hasil fotonya oke dan terakhir adalah editing biar foto kita makin kelihatan ‘cantik’.

Gimana? Gimana? Masih Ragu BuatMotret Pakai HP? Langsung kepo-in aja deh ig-nya @yukbelajarbareng karena workshop masih berlangsung lho. Yuk silaturrahim sambil seseruan belajar fotografi biar kena #virusmotretpakaihpsaja kaya saya. Hihihi.



Salam,




Lisa.

Kamis, 17 November 2016

Kit Kat Brownies




Bismillah...

Assalamu’alaykum...

Saya sedang nyoba-nyobain bikin brownies panggang nih, dan ini merupakan kali kedua saya baking brownies panggang. Iya, yang panggang, kalau yang kukus mah udah sering ya, sudah fasih kali yaa sayanya, soalnya sudah pernah combine mocca, pandan, keju, macem-macemlah, sayangnya belum ada giliran nongol aja di blog,hehehe. Next time deh ya...

Ngomongin brownies panggang nih, percobaan pertama, saya sempet raguu banget, takut nggak jadi, takut gagal, nggak kemakan, dan lain-lain. Ya, dilema percobaan pertama kalilah. Tapi akhirnya nekat juga sih. Alhamdulillah bisa dibilang sukses, walaupun sempet diwarnai sedikit drama juga di step akhir yang bikin sedih dan nyesel. *Hiks. Di step terakhir, harusnya, brownies baru dikeluarkan dari loyang dan boleh dipotong-potong setelah dingin dan set, karena ternyata perlu waktu untuk bisa set sempurna. Nah saya, saking nggak sabarannya pengen cepet-cepet di potong-potong, dan hap, setelah beberapa saat agak dingin, browniesnya nggak mau keluar dari loyang saat dibalik. Panik dong saya, saya pun mulai mengeluarkan segala cara biar mau lepas, akhirnya setelah penuh dengan paksaan sana-sini, browniesnya berhasil keluar dengan gompel pemirsaah. Huaaa, berasa pengen nangis guling-guling. Nyeseel... Tapi, Alhamdulillahnya, walaupun bentuknya nggak karu-karuan, langsung dikekepin suami dan ludes dalam waktu sehari. Nggak jadi sedih, hehehe. *Jadi kemana-mana ceritanya.

Nah, karena merasa sudah berhasil nih, sesuai dengan janji saya, saya akan tuliskan resep Kit Kat Brownies-nya ya. Sebelum saya sempat posting di blog ini, Kit Kat Brownies saya sudah mejeng duluan di instagram pribadi saya minggu lalu, khusus buat setor PR #yukbelajarbareng6, Motret Pakai HP, Kenapa Enggak?

Daripada kelamaan ngoceh, langsung aja yuk...

Kit Kat Brownies


Kit Kat Brownies
Source: Bunda Nina (catatan-nina.blogspot.com)

Bahan:
115 gr butter
200 gr dark cooking chocholate, potong-potong
3 butir telur ukuran besar
225 gr gula pasir halus
130 gr tepung terigu protein sedang
20 gr cokelat bubuk
150 gr kit kat, potong-potong

Cara Membuat:

  • Panaskan oven 190’C, siapkan loyang 18 x 18 cm, oles permukaan dan sisi-sisinya dengan margarin, alasi kertas roti, kemudian olesi kembali dengan margarin, sisihkan.
  • Campu dan ayak tepung terigu dan cokelat bubuk, sisishkan.
  • Lelehkan butter dan dark cooking chocholate, aduk rata hingga licin, angkat dari api.
  • Masukkan gula pasir, aduk rata dengan mixer kecepatan rendah.
  • Masukkan telur, aduk hingga rata.
  • Masukkan campuran tepung secara bertahap dan sebagian Kit Kat, aduk hingga rata sebentar saja, jangan overmix.
  • Yuang ke dalam loyang, ratakan dengan cara digoyang-goyangkan atau diketuk-ketuk. Taburi dengan sisa Kit Kat.
  • Panggang dengan suhu 190’C selama 20 menit di rak atas.
  • Turunkan suhu di 150’C, pindahkan pemanggangan di rak tengah atau bawah selama 20-25 menit atau hingga matang.
  • Keluarkan dari oven, dinginkan, baru potong-potong.

Step terakhir penting banget yaa... biar kesalahan saya nggak terulang lagi. Setelah matang, tekstur brownies  tampak belum set, tapi sudah cukup kokoh lho. Tapi ingat, harus sabar, tunggu sampai dingin, baru dikeluarkan dan dipotong-potong. Brownies akan set dengan sendirinya setelah dingin. Resep Kit Kat Brownies ini menghasilkan brownies yang agak-agak ‘chewy’ tapi tetep nyoklat banget. Nah, kalau suka yang agak kering, boleh agak lama saat proses pemanggangan, tapi tetap harus dipantau ya biar nggak gosong.

Oke, semoga bermanfaat yaa..

Happy Baking ^^

Kit Kat Brownies



Salam,


Lisa.