Bismillah.
Assalamu’alaikum...
Punya loyang baru membuat saya
gatel banget pengen cepet-cepet nyobain. Loyang apa? Bentuk apa? Bukan loyang
apa-apa sih, loyang biasa aja, bukan yang bentuk-bentuk juga. Hanya loyang
persegi biasa yang rencananya akan saya gunakan sebagai alas untuk belajar baking dengan sistem Au Bain Marie. Saya belum banyak belajar
sih tentang sistem ini. Hanya saja, secara garis besarnya, sistem ini
menggunakan dua loyang berukuran berbeda, loyang adonan dan loyang alas. Loyang
adonan akan dialasi loyang lain yang berukuran lebih besar dan diisi air
setinggi 1.5 cm. Kurang lebih begitu, sementara saya baru belajar sistem ini
dari teman saya ketika saya masih tingal di Duri, Riau. Karena belum punya
loyang besar jadi nggak pernah nyoba baking
sendiri, sekarang sudah punya, jadi bersemangat banget pengen belajar sistem
ini. Yuuuk...
Condensed Milk Cotton Cake
Source: @tintinrayner
Modified by me
Bahan A (PASTA):
40 gr margarin
60 gr tepung terigu (Kunci Biru)
60 gr susu kental manis putih
4 butir kuning telur
Bahan B:
3 butir putih telur
45 gr gula pasir
Cara Membuat:
- Panaskan margarin dengan api kecil sampai muncul gelembung-gelembung kecil. Masukkan tepung terigu, aduk dengan menggunakan whisk sampai rata.
- Tambahkan susu kental manis, aduk rata, angkat, lalu masukkan adonan pasta tersebut ke dalam wadah lain yang berisi kuning telur, aduk rata, sisihkan.
- Kocok putih telur dan gula pasir sampai putih mengembang selama 10-15 menit.
- Masukkan adonan putih telur secara bertahap ke dalam adonan pasta tepung terigu dengan menggunakan spatula. Aduk hingga rata dan homogen.
- Tuang ke dalam loyang tanpa sambungan atau loyang teflon yang sudah dialas kertas roti.
- Panggang dengan sistem Au Bain Marie (Loyang adonan dialasi loyang lain yang berukuran lebih besar dan diisi air setinggi 1.5 cm).
- Panggang dengan suhu 160’ selama 45 menit atau hingga matang.
Ini merupakan pertama kalinya
saya membuat kue dengan sistem Au Bain
Marie, jadi ada sedikit rasa was-was takut gagal, jadinya sediki-sedikit
nengokin oven, takut air mendadak habis. Alhamdulillah berhasil sesuai dengan
harapan. Sayangnya saya kurang bisa mengenali suhu oven saya sendiri setelah
bertahun-tahun nggak baking akibat
aktifitas sekolah, kuliah dan kerja. Walhasil membutuhkan waktu 2x lebih lama
untuk proses pemanggangan, selain itu, loyang alas yang saya miliki bocor di
empat sudutnya sehingga saya perlu sering-sering mengecek tinggi air dalam
oven. Hiks.
Jadi pelajaran banget yah, buat
saya dan mungkin teman-teman lain yang sedang belajar sistem baking Au Bain Marie, diperlukan dua loyang tanpa sambungan atau loyang
teflon dengan ukuran yang kompatibel, satu untuk adonan dengan fungsi agar air
tidak merembes masuk ke adonan dan membuat kue kita gagal masak atau ngembang.
Kemudian satu loyang tanpa sambungan lain yang ukurannya lebih besar daripada
loyang adonan dengan fungsi agar air tidak cepat habis karena bocor yang
mungkin dapat merusak oven kesayangan kita. Mungkin oven saya biasa aja ya,
nggak yang wah karena saya baking
memang hanya karena hobi. Oven yang saya miliki pun hanya oven kompor atau
biasa disebut oven tangkring, yang biasa diletakkan di atas kompor. Pengalaman
saya nih, kalau loyang alasnya ada sambungannya seperti punya saya yang baru,
ada kemungkinan bocor di tiap sudutnya, bukan apa-apa, selain air akan cepat
menyusut karena habis, saya juga sayang sama ovennya, karena timbul bunyi
mendesis dan meledak-ledak sebagai akibat tetesan air dari loyang bertemu
dengan dasar oven yang panas. Jadi saya sangat merasa terganggu, takut
kenapa-kenapa, hehehe.
Tentang Condensed Milk Cotton Cake, hasilnya moist banget, lembut, nyes-nyes, rasanya seperti makan spon busa,
hehehe. Pori-porinya halus dan lembut, hasil kuenya pun agak lembab ya kalau
dibandingkan dengan cake panggang biasa. Yang jadi catatan saya lagi nih yang
bikin horror, karena cake-nya lembut banget, ngelepas kertas
rotinya pun mesti hati-hati banget biar cake-nya
nggak gompel.
Satu lagi yang jadi pelajaran buat
saya, mungkin saya terlalu bersemangat saat ngaduk adonan, mencampurkan adonan
putih telur ke adonan pasta tepung, sehingga ternyata mengumpulkan sedikit
gelembung-gelembung udara di dalam adonan, jadi seharusnya perlu diketuk-ketuk
sebentar sebelum masuk ke oven agar gelembung udara tersebut keluar atau
berkurang, jadi nggak mendadak keluar saat proses pemanggangan.
Tapi overall, puas banget bikin kue dengan sistem ini, masih penasaran
saya pengen bikin cake lain dengan
sistem ini. Tapi masih perlu ngerjain PR dulu, beli loyang dulu, hehehe.
Selamat Mencoba...
Semoga bermanfaat ya ^^
Salam,
Lisa.
resep yang di share enak enak sekali
BalasHapuscara pengolahan daging