Bismillahhirrahmannirrahim.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh...
Inget masih punya ikan teri udang yang kecil-kecil banget,
dibawain ibu dari rumah pas mau pindah ke Jakarta. Pas banget juga saat saya scroll down koleksi screenshoot
resep di hp, nemu resep nasi bakar. Kebetulan juga ada sisa daun pisang sisa
bikin pepes tempo hari. Cuuz, langsung dipersiapkan semua untuk menu variatif
pertama di awal bulan ini yang serba kebetulan.
Nasi Bakar Teri Udang
Source: catatan-nina.blogspot.com
Modified
by me
Bahan :
250 gr beras, cuci bersih dan tiriskan
15 gr teri udang
200 gr fillet ayam, potong dadu kecil
3 lembar daun salam
3 lembar daun jeruk
1 batang serai memarkan
400 ml santan instan
300 ml air
1 cabe kriting, iris halus
1 sdm gula pasir
1 sdt merica bubuk
minyak untuk menumis
daun pisang secukupnya
tusuk gigi secukupnya, untuk menyemat
Bumbu Halus :
3 siung bawang putih
3 butir bawang merah
2 butir kemiri, sangrai
1 cm jahe
1cm lengkuas
1/2 sdt jintan
1 sdt ketumbar
1/2 sdt garam
Cara Membuat :
- Tumis bumbu halus hingga harum, masukkan daun salam, daun jeruk dan serai. Aduk hingga matang
- Masukkan fillet ayam dan teri udang, aduk hingga berubah warna.
- Tuang santan sedikit demi sedikit sambil diaduk, kemudian bumbui dengan gula dan merica bubuk. Tambahkan garam jika dirasa kurang asin. Masak hingga matang. Lakukan tes rasa.
- Tiriskan ayam dan teri udang dari kuahnya, sisihkan.
- Didihkan kembali kuah santan bersama daun salam, daun jeruk dan serai, masukkan beras. Aduk hingga kuah menyusut, tambahkan air atau santan jika dirasa beras belum masak.
- Angkat dari api, kemudian pindahkan ke dalam kukusan. Kukus hingga matang kurleb selama 30 menit, angkat.
- Campurkan irisan cabe keriting, campuran ayam dan teri udang ke dalam nasi. Aduk hingga rata.
- Bungkus dengan daun pisang sambil dipadatkan, sematkan dengan tusuk gigi. Lakukan hingga nasi habis.
- Bakar sejenak hingga daunnya agak kering
- Angkat dan siap disajikan dengan lalapan dan sambal favorit keluarga.
Mungkin nih, ada yang tanya, teri udangnya kok dikit banget? Iyaa, tapi saya rasa itu sudah proporsional untuk takaran porsi beras yang saya pakai. Sudah banyak lho itu, walaupun pas ditimbang kelihatannya enteng banget, saking kecil-kecilnya, hihihi. Sempet ragu juga sebenarnya, tapi kalau kebanyakan takut hasil nasi bakarnya jadi terlalu asin atau terlalu gurih. Jadi sengaja sedikit aja, disesuaikan dengan porsi beras yang dipakai. Alhamdulillah pas, enak, semua suka. Aromanya guriih bangeet pas ikutan ditumis, langsung keluar aroma gurih teri udangnya.
Untuk irisan cabe keritingnya bisa ditambahkan lagi untuk
menambahkan aroma segar. Karena saya takut kepedesan tapi tetep pengen pakai
cabe, jadi saya hanya memakai satu saja, tapi ternyata malah nggak kelihatan
pas sudah dicampur dengan nasi dan adonan ayam. Hehehe. Jika ingin nasi
bakarnya lebih pedas, bisa ditambahkan juga irisan cabe merah besar dan irisan
cabe rawit.
Tapi, sepertinya ada yang kurang pas, karena suami dan adik saya
mengeluhkan bau bawang setelah selesai makan, saya sih nggak merasa ada bau
bawang. Entah dimana kurang pasnya, saya masih belum nemu. Tapi saat saya masih
tinggal di Duri, Riau, saya sudah pernah memasak Nasi bakar, hanya saja tanpa
tambahan teri udang. Dan Alhamdulillah, enak, suami saya suka. Memang teknik
memasaknya sedikit berbeda dengan nasi bakar yang ini. Sayangnya saya masih
belum tertarik dengan food photography
saat itu, jadi nggak ada fotonya, hehehe. Kesimpulannya, sepertinya saya perlu
belajar masak nasi bakar lagi. O iya, resep ini jadi 7 porsi ya,
semangaaaatt...
Happy
cooking ^^
Semoga bermanfaat ya...
Salam,
Lisa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar