Rabu, 08 Februari 2017

Gyeran Mari aka Tamagoyaki



Bismillahhirrahmannirrahim.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh...

Gara-gara daily theme kemarin di salah satu komunitas fotografi yang saya ikuti via instagram, @uploadkompakan, saya jadi kepikiran juga di malam sebelumnya, makanan / minuman apa yang saya sukai sepanjang masa, alias All Time Favorite (ATF). Setelah dipikir-pikir, tenyata saya nggak pernah bisa melupakan telur dadar, hehehe. Saya termasuk orang yang suka banget dengan telur dadar, saya suka banget dengan aroma saat telur dadar mulai dituangkan ke wajan panas. Aroma khas telur dadar. Beda lho aromanya sama telur ceplok, hehehe.

Trus iseng juga, pengen nyobain bikin telur dadar versi negara lain yang terkenal sebagai makanan atau lauk pendamping. Telur dadar dalam versi Korea disebut dengan Gyeran Mari (Korean Rolled Omelette/ Korean Egg Roll), sedangkan telur dadar versi Jepang disebut dengan Tamagoyaki (Japanese Rolled Omelette). Keduanya biasa disajikan sebagai makanan pendamping atau lauk dalam kotak bekal atau bento. Nah, apa bedanya dengan telur dadar biasa versi Indonesia? Telur dadar versi Indonesia, setahu saya, biasa disajikan melebar, bisa digulung bisa tidak, kalaupun digulung, gulungannya tidak rapat alias bisa dibuka. Telur dadar versi Indonesia biasa disajikan bersama dengan Nasi Goreng, Nasi Kuning, Nasi Uduk, dll. Sedangkan telur dadar versi Jepang (Tamagoyaki) dibuat dalam wajan anti lengket khusus berbentuk kotak (rectangular omelette pan) disebut dengan Makiyakinabe yang khusus dipakai untuk membuat telur dadar kotak. Nah yang unik nih, telur dadar versi Korea dan Jepang dibentuk kotak tebal berlayer dari beberapa butir telur, dengan gulungan yang mulus, berwarna kuning cantik (tidak overcook), tidak berminyak, gulungannya rapi, rapat dan tidak lepas.

Setelah belajar sana-sini secara sekilas antara Gyeran Mari dan Tamagoyaki, yuuk kita bikin sama-sama.


Gyeran Mari (Korean Rolled Omelette) atau Tamagoyaki (Japanese Rolled Omelette)

Bahan:
3 butir telur ukuran besar
1 buah wortel ukuran kecil, potong dadu kecil-kecil
1 batang daun bawang, iris tipis
1 butir bawang bombay ukuran kecil atau ½ butir bawang bombay, cincang halus
1 sdt merica bubuk
2 sdt garam
Minyak goreng secukupnya
Tissu dapur secukupnya

Cara Membuat:

  • Kocok lepas telur dengan menggunakan garpu, bumbui dengan garam dan merica.
  • Masukkan sayuran ke dalam kocokan telur.
  • Gunakan wajan anti lengket (teflon). Sapukan minyak goreng di permukaan wajan dengan menggunakan tissu dapur (asal minyak, tipis-tipis saja).
  • Panaskan wajan dengan api sedang, kecilkan api jika wajan sudah panas. Gunakan api kecil selama proses memasak.
  • Tuang kocokan telur ke wajan sampai menutupi seluruh permukaan wajan, tipis saja, masak sampai bagian pinggirnya terlihat sudah set tapi bagian tengah masih agak lembek. Angkat wajan jika dirasa api masih terlalu panas.
  • Gulung salah satu ujungnya dengan menggunakan spatula silicon atau sutil kayu. Gulung satu lipatan satu kali lalu tekan-tekan, sapukan kembali minyak goreng tipis-tipis dengan menggunakan tissu dapur, kemudian gulung lagi satu lipatan lalu tekan-tekan lagi, lakukan berulang sampai tersisa sekitar 1/3 bagian dadar saja. Geser gulungan telur ke salah satu ujung wajan, kemudian tuang lagi sisa kocokan telur yang ada untuk menyambung gulungan telur sebelumnya. Ulangi proses sampai kocokan telur habis, sisakan sedikit untuk mengelem bagian ujungnya agar menempel.
  • Tekan-tekan dengan spatula silicon/ sutil kayu agar telur berbentuk kotak 4 sisi, masak beberapa saat lagi agar bagian dalam matang dengan sempurna (tidak ada yang lembek di dalam), hati-hati dengan panasnya agar tidak overcook dan tetap berwarna kuning cantik.
  • Biarkan agak dingin, potong-potong sekitar 2-3 cm, siap disajikan.


Tricky banget ya ternyata masak telur dadar versi Korea atau Jepang ini, lebih gampang telur dadar biasa, hehehe. Namanya juga coba-coba, iseng nyobain, belajar. O iya, saya pakai wajan anti lengket (teflon) bulat tipis ya, nggak punya yang kotak. Untuk langkah awalnya, sapukan minyak gorengnya diseluruh bagian wajan ya, full, jangan sampai ada yang terlewat. Karena saya kurang rata di bagian tepi wajan, sehingga agak sedikit lengket di bagian pinggirnya saat akan melipat telur. Sapukan lagi minyak goreng tipis-tipis sebelum menuangkan kocokan telur selanjutnya. Ini termasuk bagian yang penting banget ya, kelihatannya sepele karena kita sudah memakai wajan anti lengket, tapi kalau tidak menyapukan minyak goreng, akan tetap lengket. Karena memang telur digulung saat belum terlalu set di bagian tengahnya, sehingga diperlukan minyak goreng. proses melipatnya pun harus pelan-pelan banget agar tidak sobek atau pecah. Saya memakai spatula tipis ya, karena adonan telur tipis, sutil kayu terlalu tebal, sementara telur nempel banget di wajan.

Untuk sayurannya bisa juga menggunakan paprika yang dipotong-potong dadu kecil-kecil, boleh ditambahin smoked beef juga. Bagian isi (sayuran) bisa dicampur langsung ke dalam kocokan telur seperti saya atau bisa juga ditabur tipis-tipis setelah kocokan telur dituangkan ke wajan. Sesuai selera saja.

Gimana? Agak-agak tricky ya? Tapi In Sya Allah bisa kok dengan banyak latihan. Tidak perlu punya wajan kotak dulu. Bisa juga digulung dengan menggunakan wajan anti lengket yang bulat biasa, asal tips dan triknya bener.

Punya saya kurang kotak ya? Hehehe. Harap maklumlah, masih belajar. Kurang tebal juga ya kotaknya. Saya hanya menggunakan 3 butir telur, seminggu ini makan telur melulu sih, jadi perlu agak dikurangi. Jika ingin tebal, gunakan minimal 4 butir telur maka gulungan akan tebal, tentu juga semakin puas makannya.



Selamat mencoba,

Semoga bermanfaat ya^^


Salam,


Lisa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar