Bismillahhirrahmannirrahim.
Assalamu’alaikum warahmatullahi
wabarakatuh...
Gara-gara daily theme kemarin di salah satu komunitas fotografi yang saya
ikuti via instagram, @uploadkompakan,
saya jadi kepikiran juga di malam sebelumnya, makanan / minuman apa yang saya
sukai sepanjang masa, alias All Time
Favorite (ATF). Setelah dipikir-pikir, tenyata saya nggak pernah bisa
melupakan telur dadar, hehehe. Saya termasuk orang yang suka banget dengan
telur dadar, saya suka banget dengan aroma saat telur dadar mulai dituangkan ke
wajan panas. Aroma khas telur dadar. Beda lho aromanya sama telur ceplok,
hehehe.
Trus iseng juga, pengen nyobain bikin telur
dadar versi negara lain yang terkenal sebagai makanan atau lauk pendamping.
Telur dadar dalam versi Korea disebut dengan Gyeran Mari (Korean Rolled Omelette/ Korean Egg Roll), sedangkan telur dadar
versi Jepang disebut dengan Tamagoyaki (Japanese
Rolled Omelette). Keduanya biasa disajikan sebagai makanan pendamping atau
lauk dalam kotak bekal atau bento. Nah, apa bedanya dengan telur dadar biasa
versi Indonesia? Telur dadar versi Indonesia, setahu saya, biasa disajikan
melebar, bisa digulung bisa tidak, kalaupun digulung, gulungannya tidak rapat
alias bisa dibuka. Telur dadar versi Indonesia biasa disajikan bersama dengan
Nasi Goreng, Nasi Kuning, Nasi Uduk, dll. Sedangkan telur dadar versi Jepang
(Tamagoyaki) dibuat dalam wajan anti lengket khusus berbentuk kotak (rectangular omelette pan) disebut
dengan Makiyakinabe yang khusus dipakai untuk membuat telur dadar kotak. Nah
yang unik nih, telur dadar versi Korea dan Jepang dibentuk kotak tebal berlayer
dari beberapa butir telur, dengan gulungan yang mulus, berwarna kuning cantik
(tidak overcook), tidak berminyak,
gulungannya rapi, rapat dan tidak lepas.
Setelah belajar sana-sini secara
sekilas antara Gyeran Mari dan Tamagoyaki, yuuk kita bikin sama-sama.
Gyeran Mari (Korean Rolled Omelette) atau Tamagoyaki (Japanese Rolled Omelette)
Bahan:
3 butir telur ukuran besar
1 buah wortel ukuran kecil,
potong dadu kecil-kecil
1 batang daun bawang, iris tipis
1 butir bawang bombay ukuran
kecil atau ½ butir bawang bombay, cincang halus
1 sdt merica bubuk
2 sdt garam
Minyak goreng secukupnya
Tissu dapur secukupnya
Cara Membuat:
- Kocok lepas telur dengan menggunakan garpu, bumbui dengan garam dan merica.
- Masukkan sayuran ke dalam kocokan telur.
- Gunakan wajan anti lengket (teflon). Sapukan minyak goreng di permukaan wajan dengan menggunakan tissu dapur (asal minyak, tipis-tipis saja).
- Panaskan wajan dengan api sedang, kecilkan api jika wajan sudah panas. Gunakan api kecil selama proses memasak.
- Tuang kocokan telur ke wajan sampai menutupi seluruh permukaan wajan, tipis saja, masak sampai bagian pinggirnya terlihat sudah set tapi bagian tengah masih agak lembek. Angkat wajan jika dirasa api masih terlalu panas.
- Gulung salah satu ujungnya dengan menggunakan spatula silicon atau sutil kayu. Gulung satu lipatan satu kali lalu tekan-tekan, sapukan kembali minyak goreng tipis-tipis dengan menggunakan tissu dapur, kemudian gulung lagi satu lipatan lalu tekan-tekan lagi, lakukan berulang sampai tersisa sekitar 1/3 bagian dadar saja. Geser gulungan telur ke salah satu ujung wajan, kemudian tuang lagi sisa kocokan telur yang ada untuk menyambung gulungan telur sebelumnya. Ulangi proses sampai kocokan telur habis, sisakan sedikit untuk mengelem bagian ujungnya agar menempel.
- Tekan-tekan dengan spatula silicon/ sutil kayu agar telur berbentuk kotak 4 sisi, masak beberapa saat lagi agar bagian dalam matang dengan sempurna (tidak ada yang lembek di dalam), hati-hati dengan panasnya agar tidak overcook dan tetap berwarna kuning cantik.
- Biarkan agak dingin, potong-potong sekitar 2-3 cm, siap disajikan.
Tricky banget ya ternyata masak telur dadar versi Korea atau Jepang
ini, lebih gampang telur dadar biasa, hehehe. Namanya juga coba-coba, iseng
nyobain, belajar. O iya, saya pakai wajan anti lengket (teflon) bulat tipis ya,
nggak punya yang kotak. Untuk langkah awalnya, sapukan minyak gorengnya
diseluruh bagian wajan ya, full,
jangan sampai ada yang terlewat. Karena saya kurang rata di bagian tepi wajan,
sehingga agak sedikit lengket di bagian pinggirnya saat akan melipat telur.
Sapukan lagi minyak goreng tipis-tipis sebelum menuangkan kocokan telur
selanjutnya. Ini termasuk bagian yang penting banget ya, kelihatannya sepele
karena kita sudah memakai wajan anti lengket, tapi kalau tidak menyapukan
minyak goreng, akan tetap lengket. Karena memang telur digulung saat belum
terlalu set di bagian tengahnya, sehingga diperlukan minyak goreng. proses
melipatnya pun harus pelan-pelan banget agar tidak sobek atau pecah. Saya
memakai spatula tipis ya, karena adonan telur tipis, sutil kayu terlalu tebal,
sementara telur nempel banget di wajan.
Untuk sayurannya bisa juga
menggunakan paprika yang dipotong-potong dadu kecil-kecil, boleh ditambahin smoked beef juga. Bagian isi (sayuran)
bisa dicampur langsung ke dalam kocokan telur seperti saya atau bisa juga
ditabur tipis-tipis setelah kocokan telur dituangkan ke wajan. Sesuai selera
saja.
Gimana? Agak-agak tricky ya? Tapi In Sya Allah bisa kok
dengan banyak latihan. Tidak perlu punya wajan kotak dulu. Bisa juga digulung
dengan menggunakan wajan anti lengket yang bulat biasa, asal tips dan triknya
bener.
Punya saya kurang kotak ya?
Hehehe. Harap maklumlah, masih belajar. Kurang tebal juga ya kotaknya. Saya
hanya menggunakan 3 butir telur, seminggu ini makan telur melulu sih, jadi
perlu agak dikurangi. Jika ingin tebal, gunakan minimal 4 butir telur maka
gulungan akan tebal, tentu juga semakin puas makannya.
Selamat mencoba,
Semoga bermanfaat ya^^
Salam,
Lisa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar