Rabu, 09 Desember 2015

Graduation Outfit from Time to Time



Assalamualaikum...

Lagi booming wisudaan nih, jadi pengen wisuda lagi, eehh... hehehehe. Iya sih kadang-kadang, jadi baper teringat masa lalu saat-saat wisuda dulu. Jadi ketahuan udah lama wisudanya, haha. Oke STOP. Back to the post! Momentum wisuda tenyata membawa dampak yang cukup besar lhoh di dunia fashion. Nggak percaya? Yuuk dikupas bareng-bareng

Momentum wisuda adalah event yang membahagiakan, baik dari mahasiswanya sendiri yang diwisuda maupun dari keluarga. Oleh sebab itu, wisuda sering dijadikan sebagai ajang ngumpul-ngumpul keluarga (dan ajang mengenalkan pasangan, eh). Hehehe. Wisuda yang merupakan occassion semi-formal ini mengharuskan wisudawan dan wisudawati berpakaian sesuai dengan acara yang digelar. Untuk wisudawati, biasanya memakai kebaya dan untuk wisudawan biasanya memakai kemeja yang dilengkapi dengan jas dan dasi.

Sifat dari occassion-nya yang semi-formal ini, membuat wisudawati bebas menentukan outfit yang akan dipakai, asal masih dalam koridor semi-formal. Outfit wisuda ini pun ternyata mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Bertahun-tahun lalu, saat ibu saya wisuda, outfit yang dikenakannya adalah (masih) menggunakan atasan kebaya kutubaru ngepas badan yang mulai ngetrend lagi akhir-akhir ini dengan bawahan berupa Jarit/ Jarik. Jarit/ Jarik (dalam Bahasa Jawa) adalah kain batik yang dililit secara horizontal ke tubuh bagian bawah mulai dari pinggang kemudian disisakan sedikit di depan lutut dan dilipat rapi kecil –kecil yang disebut dengan wiru. Ikatan itu kemudian dikuatkan dengan stagen yang digunakan melingkar di pinggang agar tidak lepas. Pakaian ini dilengkapi juga dengan selendang kecil sebagai pemanis yang di selempangkan di bahu kanan atau kiri atau bisa secara menyilang di depan dada.

Orang Tua saya sebelum mereka menikah, ketika wisuda Ibu saya | Oktober 1986

Untuk tatanan rambut adalah menggunakan konde dengan ukuran sedang atau besar dengan hiasan yang sederhana. Saat itu wanita berjilbab masih sangat jarang, termasuk ibu saya. Saya pikir fashion hijab pun belum ada dan belum bervariasi seperti sekarang ini sehingga konde adalah satu-satunya pilihan untuk tampil resmi atau formal.

Outfit wisuda saat jamannya ibu saya ini masih dilengkapi dengan sandal selop (mirip dengan alas kaki pengantin Adat Jawa, tapi biasanya berbeda motif atau lebih sederhana) atau sandal teplek dengan heels yang pendek. Outfit wisuda ini masih dipermanis lagi dengan clutch bag atau sling bag yang warnanya diserasikan dengan kebaya yang dipakai. Outfit ini merupakan penyederhanaan dari Pakaian Pengantin Adat Jawa dimana outfit ini merupakan outfit standar yang digunakan untuk acara-acara resmi seperti wisuda, tunangan, ijab qobul, pendamping pengantin, penerima tamu, arisan, upacara kenegaraan, peresmian, dll.

Berasa riweuh banget ya, kalau kita membandingkan jaman dulu dan jaman sekarang. Tapi memang begitulah adanya. Coba tanya ibu atau nenek masing-masing, mungkin mengalami masa-masa itu. Atau, coba buka kembali album foto orang tua saat masih muda, maka bisa dipastikan kalau pakaian standar resminya adalah seperti itu, kebaya kutubaru dan Jarit/ Jarik.

Semakin berkembangnya dunia fashion, outfit graduation pun mengalami banyak perkembangan. Kebaya model kutubaru yang di jaman ibu saya ngetrend abiz sudah mulai ditinggalkan, diganti dengan kebaya moderen sebagai akibat dari akulturasi fashion luar negeri yang variasinya bermacam-macam dan dapat disesuaikan dengan keinginan. Perubahan mode kebaya dibarengi juga dengan menjamurnya penjahit kebaya yang mahir dan kreatif memainkan pola dan jenis-jenis kain menjadi kebaya modern yang sesuai pada masanya.

My Graduation Outfit | September 2011

Kebaya modern dibentuk dari kain tile/ tulle dan kain brokat yang dibentuk dan diatur sesuai dengan pola tertentu sesuai dengan keinginan. Kesan mewah dapat ditimbulkan dari penambahan payet di bagian-bagian tertentu pada kebaya atau pada keseluruhan kebaya. Badan dapat dibentuk lebih ramping dengan menggunakan dalaman torso yang terbuat dari kain satin halus dengan warna yang senada dengan kebaya. Untuk wanita berhijab, dapat menggunakan manset sebelum memakai torso sebagai dalaman kebaya. Untuk bawahannya, simpel menjadi alasan utama untuk merubah kain Jarit/ Jarik menjadi skirt dengan potongan tertentu. Bahkan, kebanyakan orang sudah mulai meninggalkan kain Jarit/ Jarik dan menggantinya dengan kain bermotif batik yang warnanya dapat disesuaikan dengan kebaya modern yang sudah pasti harganya jauh lebih miring dari pada kain Jarit/ Jarik yang merupakan batik asli. Tapi, perubahan mode kebaya tersebut tidak mengurangi kesan resmi dari suatu acara.

Alasan simpel, lagi-lagi digunakan sebagai dasar untuk merevisi kebaya sebagai outfit graduation. Kebaya yang tadinya dibuat two pieces berupa atasan kebaya dan bawahan, direvisi menjadi kebaya yang dijahit menyatu dengan bawahannya menjadi one piece berupa dress. Komponen penyusun dress masih sama dengan kebaya modern pada umumnya, hanya saja bentuknya dimodifikasi menjadi sebuah dress lengan panjang yang simpel dan manis untuk dikenakan pada occasion semi-formal.


My Sist Asri Subarjati in her Graduation Outfit | 28 Oktober 2015

So, apa pilihan kebayamu untuk occassion semi-formal? Share donk




Salam,


Lisa.

2 komentar: