Assalamualaikum...
Lagi booming wisudaan nih, jadi pengen wisuda lagi, eehh... hehehehe.
Iya sih kadang-kadang, jadi baper teringat masa lalu saat-saat wisuda dulu. Jadi
ketahuan udah lama wisudanya, haha. Oke STOP. Back to the post! Momentum wisuda tenyata membawa dampak yang cukup
besar lhoh di dunia fashion. Nggak
percaya? Yuuk dikupas bareng-bareng
Momentum wisuda adalah event yang membahagiakan, baik dari
mahasiswanya sendiri yang diwisuda maupun dari keluarga. Oleh sebab itu, wisuda
sering dijadikan sebagai ajang ngumpul-ngumpul keluarga (dan ajang
mengenalkan pasangan, eh). Hehehe. Wisuda yang merupakan occassion semi-formal ini mengharuskan
wisudawan dan wisudawati berpakaian sesuai dengan acara yang digelar. Untuk
wisudawati, biasanya memakai kebaya dan untuk wisudawan biasanya memakai kemeja
yang dilengkapi dengan jas dan dasi.
Sifat dari occassion-nya yang semi-formal ini, membuat wisudawati bebas
menentukan outfit yang akan dipakai, asal masih dalam koridor semi-formal. Outfit
wisuda ini pun ternyata mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Bertahun-tahun
lalu, saat ibu saya wisuda, outfit yang dikenakannya adalah (masih) menggunakan
atasan kebaya kutubaru ngepas badan yang mulai ngetrend lagi akhir-akhir ini
dengan bawahan berupa Jarit/ Jarik. Jarit/ Jarik (dalam Bahasa Jawa) adalah
kain batik yang dililit secara horizontal ke tubuh bagian bawah mulai dari
pinggang kemudian disisakan sedikit di depan lutut dan dilipat rapi kecil
–kecil yang disebut dengan wiru. Ikatan itu kemudian dikuatkan dengan stagen yang
digunakan melingkar di pinggang agar tidak lepas. Pakaian ini dilengkapi juga
dengan selendang kecil sebagai pemanis yang di selempangkan di bahu kanan atau
kiri atau bisa secara menyilang di depan dada.
Orang Tua saya sebelum mereka menikah, ketika wisuda Ibu saya | Oktober 1986 |
Untuk tatanan rambut adalah
menggunakan konde dengan ukuran sedang atau besar dengan hiasan yang sederhana.
Saat itu wanita berjilbab masih sangat jarang, termasuk ibu saya. Saya pikir fashion hijab pun belum ada dan belum
bervariasi seperti sekarang ini sehingga konde adalah satu-satunya pilihan
untuk tampil resmi atau formal.
Outfit wisuda saat jamannya ibu saya ini masih dilengkapi dengan
sandal selop (mirip dengan alas kaki pengantin Adat Jawa, tapi biasanya berbeda
motif atau lebih sederhana) atau sandal teplek dengan heels yang pendek. Outfit
wisuda ini masih dipermanis lagi dengan clutch
bag atau sling bag yang warnanya
diserasikan dengan kebaya yang dipakai. Outfit
ini merupakan penyederhanaan dari Pakaian Pengantin Adat Jawa dimana outfit ini merupakan outfit standar yang digunakan untuk
acara-acara resmi seperti wisuda, tunangan, ijab qobul, pendamping pengantin, penerima
tamu, arisan, upacara kenegaraan, peresmian, dll.
Berasa riweuh banget ya, kalau
kita membandingkan jaman dulu dan jaman sekarang. Tapi memang begitulah adanya.
Coba tanya ibu atau nenek masing-masing, mungkin mengalami masa-masa itu. Atau,
coba buka kembali album foto orang tua saat masih muda, maka bisa dipastikan
kalau pakaian standar resminya adalah seperti itu, kebaya kutubaru dan Jarit/ Jarik.
Semakin berkembangnya dunia fashion, outfit graduation pun
mengalami banyak perkembangan. Kebaya model kutubaru yang di jaman ibu saya
ngetrend abiz sudah mulai ditinggalkan, diganti dengan kebaya moderen sebagai
akibat dari akulturasi fashion luar
negeri yang variasinya bermacam-macam dan dapat disesuaikan dengan keinginan.
Perubahan mode kebaya dibarengi juga dengan menjamurnya penjahit kebaya yang
mahir dan kreatif memainkan pola dan jenis-jenis kain menjadi kebaya modern
yang sesuai pada masanya.
My Graduation Outfit | September 2011 |
Kebaya modern dibentuk dari kain
tile/ tulle dan kain brokat yang dibentuk dan diatur sesuai dengan pola
tertentu sesuai dengan keinginan. Kesan mewah dapat ditimbulkan dari penambahan
payet di bagian-bagian tertentu pada kebaya atau pada keseluruhan kebaya. Badan
dapat dibentuk lebih ramping dengan menggunakan dalaman torso yang terbuat dari
kain satin halus dengan warna yang senada dengan kebaya. Untuk wanita berhijab,
dapat menggunakan manset sebelum memakai torso sebagai dalaman kebaya. Untuk
bawahannya, simpel menjadi alasan utama untuk merubah kain Jarit/ Jarik menjadi
skirt dengan potongan tertentu. Bahkan, kebanyakan orang sudah mulai
meninggalkan kain Jarit/ Jarik dan menggantinya dengan kain bermotif batik yang
warnanya dapat disesuaikan dengan kebaya modern yang sudah pasti harganya jauh
lebih miring dari pada kain Jarit/ Jarik yang merupakan batik asli. Tapi,
perubahan mode kebaya tersebut tidak mengurangi kesan resmi dari suatu acara.
Alasan simpel, lagi-lagi
digunakan sebagai dasar untuk merevisi kebaya sebagai outfit graduation. Kebaya
yang tadinya dibuat two pieces berupa atasan kebaya dan bawahan,
direvisi menjadi kebaya yang dijahit menyatu dengan bawahannya menjadi one piece
berupa dress. Komponen penyusun dress masih sama dengan kebaya modern
pada umumnya, hanya saja bentuknya dimodifikasi menjadi sebuah dress lengan panjang yang simpel dan
manis untuk dikenakan pada occasion
semi-formal.
My Sist Asri Subarjati in her Graduation Outfit | 28 Oktober 2015 |
So, apa pilihan kebayamu untuk
occassion semi-formal? Share donk
Salam,
Lisa.
cantik cantik dressnya kak
BalasHapuskuota belajar xl untuk apa saja
old but gold
BalasHapus