Jumat, 27 Maret 2015

Long Distance Relationship



Tahap pertama dalam menjalin sebuah hubungan adalah pertemuan dan perkenalan. Ada yang bertemu pasangannya di sekolah, di kampus, di tempat kerja, atau dimanapun sesuai dengan kehendak Allah subhanahu wa ta’ala. Dan pada suatu ketika perlu meninggalkan lokasi pertemuan itu karena satu atau berbagai hal. Misalnya lulus sekolah, lulus kuliah, diterima kerja di suatu tempat, mutasi kerja, dan sebagainya, yang mengharuskan untuk berpindah tempat tinggal. Dari situasi ini, ada tantangan tersendiri bagi setiap pasangan, apakah bisa survive untuk melanjutkan hubungan atau harus terpaksa menghentikannya. Jika teman-teman pernah berada pada situasi ini dan mencoba untuk survive, maka ucapkan selamat datang pada LDR. Long Distance Relationship.

A long-distance relationship (LDR) (or long-distance romantic relationship (LDRR)) is an intimate relationship between partners who are geographically isolated from one another.

Dari definisinya sudah jelas kan ya, hubungan LDR terjadi ketika sepasang kekasih terpisahkan oleh jarak. Entah itu berbeda kota dalam satu propinsi, berbeda pulau atau mungkin bahkan berbeda negara. Tidak ada patokan pasti seberapa jauh jarak yang memisahkan sampai dapat dikatakan LDR. Untuk dapat survive dalam menjalani LDR diperlukan kepercayaan yang sangat tinggi terhadap pasangan. Karena tidak selalu dapat bertemu dengan pasangan sesuai keinginan.

Berikut beberapa Tips survive LDR ala - ala saya:


1.       Siap secara Mental dan Materi
Menghadapi LDR mengharuskan kita untuk siap dengan apapun resikonya, termasuk mental dan materi. Siap mental untuk menghadapi kalau LDR yang dibangun tidak sesuai dengan keinginan dan bisa saja terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang mungkin mengancam kelangsungan LDR. Siap secara mental menuntut kita untuk selalu realistis dengan keadaan. Yang tidak kalah penting adalah siap secara materi, karena LDR adalah hubungan yang mahal. Membangun LDR memerlukan budget lebih tinggi. Kita perlu menyisihkan uang untuk biaya pulsa ataupun data untuk menjaga kelangsungan komunikasi dan biaya untuk mengunjungi tentunya.

2.       Fokus dengan tujuan
Pasangan yang berani melakukan LDR pastinya memiliki tujuan akhir kemana arah hubungan itu dibangun. Tentu dengan menjadi suami/ istri dari pasangan kita. Fokuskan pada tujuan akhir, untuk tetap mengingat bahwa LDR memang suatu keharusan untuk menjaga hubungan ini agar terus berlanjut  sampai jenjang pernikahan.

3.       Menjaga komunikasi
Menjaga komunikasi itu poin penting dan kritis menurut saya. Karena menjaga komunikasi itu sama sekali tidak gampang. Faktor jarak seringnya menjadi alasan utama. Kalaupun memang sulit untuk berkomunikasi secara intens, setidaknya menghindari adanya salah paham. Karena faktor jarak yang membuat kita sadar diri, nggak mungkin bisa langsung nyamperin untuk berbaikan kan kalau sedang marahan. Dan maksud saya berkomunikasi secara instens bukan juga harus menghubungi setiap menit hanya untuk menanyakan apa yang sedang dilakukan. Wajib untuk tahu jadwal masing-masing, untuk mengetahui waktu yang tepat untuk berkomunikasi, sehingga tidak memberatkan masing-masing pihak.

4.       Lebih mempercayai pasangan
Karena jarak yang berjauhan juga, memaksa kita untuk mau tidak mau lebih percaya kepada pasangan. Dan kepercayaan pun harus disertai dengan kejujuran satu sama lain. Ungkapkan apapun yang menjadi beban di hati dan di otak kita pada pasangan melalui komunikasi sehingga pasangan dapat memberikan support yang diperlukan untuk manjaga hubungan ini tetap berlanjut. Bukan berarti LDR menjadi kesempatan untuk selingkuh atau melakukan hal-hal yang dapat merusak hubungan ya

5.       Saling mengunjungi jika memungkinkan
Mengapa saya tulis jika memungkinkan? Karena kalau ternyata berbeda negara kan ya nggak bisa sering mengunjungi, hehehe. Tetapkan waktu untuk saling mengunjungi satu sama lain, saat weekend atau libur panjang misalnya.


Itulan poin-poin penting survive LDR menurut saya. Pasangan yang berani melakukan LDR adalah pasangan yang sudah pasti memiliki tujuan jangka panjang berupa pernikahan. Mengingat bagaimana sulitnya menjaga kelangsungan hubungan ini dan berapa banyaknya biaya yang dikeluarkan untuk menjaga hubungan ini.

Jadi, adakah yang akan atau sedang menjalani LDR?
Apa poin penting dan pelajaran yang dapat diambil dari hubungan LDR kalian?
Dan seberapa jauh jarak LDR kalian?
Share yuk disini

4 komentar:

  1. Tipsnya keren nih mbak. Penting utk komunikasi tuh. Tapi kadang bingung kalau masa harus kbri tiap satu jam sekali. Hahahaha.

    Ryanfile.wordpress.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. kan sudah saya kasih keterangan tuh mas, "Wajib untuk tahu jadwal masing-masing, untuk mengetahui waktu yang tepat untuk berkomunikasi, sehingga tidak memberatkan masing-masing pihak." Biar nggak tiap menit atau tiap jam selalu wajib lapor. Gitu mas Ryan :)

      Hapus
  2. jadi menghayati nih lisa :))
    ldr emang nyesek ya...
    dpt tugas ke luar kota n ninggalin suami beberapa hari doang aja aku uda pengen mewek mewek hehehhe

    BalasHapus
    Balasan
    1. heheheehe, padahal saya mau posting tenteng LDM lho mba gustyanita :)
      semua membutuhkan pengorbanan :)

      Hapus