Tahap pertama dalam menjalin sebuah hubungan adalah pertemuan dan
perkenalan. Ada yang bertemu pasangannya di sekolah, di kampus, di tempat
kerja, atau dimanapun sesuai dengan kehendak Allah subhanahu wa ta’ala. Dan pada
suatu ketika perlu meninggalkan lokasi pertemuan itu karena satu atau berbagai
hal. Misalnya lulus sekolah, lulus kuliah, diterima kerja di suatu tempat,
mutasi kerja, dan sebagainya, yang mengharuskan untuk berpindah tempat tinggal.
Dari situasi ini, ada tantangan tersendiri bagi setiap pasangan, apakah bisa survive
untuk melanjutkan hubungan atau harus terpaksa menghentikannya. Jika
teman-teman pernah berada pada situasi ini dan mencoba untuk survive, maka
ucapkan selamat datang pada LDR. Long Distance Relationship.
A long-distance relationship (LDR) (or long-distance
romantic relationship (LDRR)) is an intimate relationship between partners who
are geographically isolated from one another.
Dari definisinya sudah jelas kan ya, hubungan LDR terjadi ketika
sepasang kekasih terpisahkan oleh jarak. Entah itu berbeda kota dalam satu
propinsi, berbeda pulau atau mungkin bahkan berbeda negara. Tidak ada patokan
pasti seberapa jauh jarak yang memisahkan sampai dapat dikatakan LDR. Untuk
dapat survive dalam menjalani LDR diperlukan kepercayaan yang sangat tinggi
terhadap pasangan. Karena tidak selalu dapat bertemu dengan pasangan sesuai
keinginan.
Berikut beberapa Tips survive LDR ala - ala saya:
1.
Siap secara Mental dan Materi
Menghadapi LDR mengharuskan kita
untuk siap dengan apapun resikonya, termasuk mental dan materi. Siap mental
untuk menghadapi kalau LDR yang dibangun tidak sesuai dengan keinginan dan bisa
saja terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang mungkin mengancam kelangsungan
LDR. Siap secara mental menuntut kita
untuk selalu realistis dengan keadaan. Yang tidak kalah penting adalah siap
secara materi, karena LDR adalah hubungan yang mahal. Membangun LDR memerlukan
budget lebih tinggi. Kita perlu menyisihkan uang untuk biaya pulsa ataupun data
untuk menjaga kelangsungan komunikasi dan biaya untuk mengunjungi tentunya.
2. Fokus
dengan tujuan
Pasangan yang berani melakukan
LDR pastinya memiliki tujuan akhir kemana arah hubungan itu dibangun. Tentu dengan
menjadi suami/ istri dari pasangan kita. Fokuskan pada tujuan akhir, untuk
tetap mengingat bahwa LDR memang suatu keharusan untuk menjaga hubungan ini
agar terus berlanjut sampai jenjang
pernikahan.
3. Menjaga
komunikasi
Menjaga komunikasi itu poin
penting dan kritis menurut saya. Karena menjaga komunikasi itu sama sekali
tidak gampang. Faktor jarak seringnya menjadi alasan utama. Kalaupun memang
sulit untuk berkomunikasi secara intens, setidaknya menghindari adanya salah
paham. Karena faktor jarak yang membuat kita sadar diri, nggak mungkin bisa
langsung nyamperin untuk berbaikan kan kalau sedang marahan. Dan maksud saya
berkomunikasi secara instens bukan juga harus menghubungi setiap menit hanya
untuk menanyakan apa yang sedang dilakukan. Wajib untuk tahu jadwal masing-masing, untuk mengetahui waktu yang
tepat untuk berkomunikasi, sehingga tidak memberatkan masing-masing pihak.
4. Lebih
mempercayai pasangan
Karena jarak yang berjauhan juga,
memaksa kita untuk mau tidak mau lebih percaya kepada pasangan. Dan kepercayaan
pun harus disertai dengan kejujuran satu sama lain. Ungkapkan apapun yang
menjadi beban di hati dan di otak kita pada pasangan melalui komunikasi
sehingga pasangan dapat memberikan support yang diperlukan untuk manjaga hubungan
ini tetap berlanjut. Bukan berarti LDR menjadi kesempatan untuk selingkuh atau
melakukan hal-hal yang dapat merusak hubungan ya
5. Saling
mengunjungi jika memungkinkan
Mengapa saya tulis jika
memungkinkan? Karena kalau ternyata berbeda negara kan ya nggak bisa sering
mengunjungi, hehehe. Tetapkan waktu untuk saling mengunjungi satu sama lain,
saat weekend atau libur panjang misalnya.
Itulan poin-poin penting survive LDR menurut saya. Pasangan yang
berani melakukan LDR adalah pasangan yang sudah pasti memiliki tujuan jangka
panjang berupa pernikahan. Mengingat bagaimana sulitnya menjaga kelangsungan
hubungan ini dan berapa banyaknya biaya yang dikeluarkan untuk menjaga hubungan
ini.
Jadi, adakah yang akan atau sedang menjalani LDR?
Apa poin penting dan pelajaran yang dapat diambil dari hubungan LDR
kalian?
Dan seberapa jauh jarak LDR kalian?
Share yuk disini
Tipsnya keren nih mbak. Penting utk komunikasi tuh. Tapi kadang bingung kalau masa harus kbri tiap satu jam sekali. Hahahaha.
BalasHapusRyanfile.wordpress.com
kan sudah saya kasih keterangan tuh mas, "Wajib untuk tahu jadwal masing-masing, untuk mengetahui waktu yang tepat untuk berkomunikasi, sehingga tidak memberatkan masing-masing pihak." Biar nggak tiap menit atau tiap jam selalu wajib lapor. Gitu mas Ryan :)
Hapusjadi menghayati nih lisa :))
BalasHapusldr emang nyesek ya...
dpt tugas ke luar kota n ninggalin suami beberapa hari doang aja aku uda pengen mewek mewek hehehhe
heheheehe, padahal saya mau posting tenteng LDM lho mba gustyanita :)
Hapussemua membutuhkan pengorbanan :)