Bismillahhirrahmannirrahim.
Assalamu’alaykuum...
Sebelumnya, Marhaban Ya
Ramadhan... Selamat menunaikan ibadah Puasa Ramadhan ya teman-teman semua.
Semoga ibadah puasanya lancar sampai 30 hari kedepan dan mendapat berkah di
Bulan Ramadhan. Amiinn.. Amiinn.. Amiinn...
By the way, very looong time
no see ya... Kemana aja? Adaaa. Alhamdulillah, baru bisa aktif blogging lagi setelah sekian lama
rempong pindahan. Iya, jadi ceritanya mas suami pindah tugas, jadilah saya
rempong beberes ini itu sampai nggak sempat blogging.
Sebelum rempong pindahan, laptop saya pun sempat rusak, jadi tambah laaaammaaa,
nggak update. Sedih.
Yasudahlah, sudah cukup basa-basinya.
Seminggu sebelum memasuki Bulan
Ramadhan, cuaca sedang panas-panasnya ini, jadi adek saya minta dibikinin yang
seger-seger untuk dinikmati di siang hari. Akhirnya saya pun ikutan latah,
nyoba bikin Puding Lumut yang sempat booming
di instagram beberapa waktu lalu. Yuk ah, ini dia resepnya
Puding Lumut
Source: ig @juwitacc atau ig
@doyanbaking
Bahan:
2 bks agar-agar warna putih atau
bening
350 gr gula pasir
250 ml santan kental
1250 ml air putih
200 ml jus pandan dari 2 ikat
daun pandan
½ sdt garam
3 btr telur, kocok lepas
Cara Membuat:
Jus Pandan:
- Cuci bersih daun pandan, rajang atau iris daun pandan.
- Blender bersama dengan 200 ml air sampai daun pandan benar-benar hancur. Saring.
Puding:
- Kocok lepas telur dengan menggunakan garpu.
- Masukkan semua bahan ke dalam panci, aduk rata sampai tidak bergerindil. Saring bila perlu.
- Masak dengan api sedang sambil terus diaduk karena mudah gosong.
- Setelah mendidih kecilkan api.
- Biarkan mendidih sebentar karena akan terbentuk lumut dengan sendirinya sambil terus diaduk.
- Tanda terbentuknya lumut adalah timbulnya gumpalan-gumpalan lumut dan adonan puding akan semakin berat saat diaduk.
- Matikan api, angkat, hilangkan uap panasnya kemudian tuang ke dalam cetakan puding.
- Biarkan dingin, masukkan ke dalam kulkas dan siap dinikmati.
Puding Lumut |
Sempat dag-dig-dug, takut amis,
takut gagal, takut nggak jadi dan berbagai pikiran negatif lainnya. Tapi
Alhamdulillah, berhasil. Wangi pandannya semerbak sejak masih dimasak. Tidak
ada bau amis sama sekali. Meskipun warnanya kurang hijau karena saya hanya
menggunakan satu ikat daun pandan. Karena saya merasa itu sudah banyak, eh
ternyata jadinya warna puding lumut saya pucat. Dan sepertinya saya perlu
mengurangi takaran gula pasir yang digunakan, karena ternyata menurut keluarga
saya terlalu manis. Next time better-lah...
Practice makes perfect, right?
Selamat Mencoba
Salam,
Lisa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar