Daerah Istimewa Yogyakarta lebih dikenal sebagai Jogja, dengan
berbagai wisata yang ditawarkan, mulai dari wisata alam, wisata budaya, wisata
kuliner hingga wisata belanja dapat ditemui di kota ini. Tidak heran kalau
Jogja selalu dapat menarik wisatawan baik dalam maupun luar negeri. Kebudayaan
khas yang menunjukkan identitas Jogja, memberikan sentuhan historical yang
masih kental, unik dan beranekan ragam yang tak akan pernah lekang dimakan
jaman.
Saya berkesempatan mengunjungi Jogja untuk penerbangan saya
keesokan harinya ke Pekanbaru. Untuk menghindari terulangnya kesalahan saya
kedua kalinya yaitu ketinggalan pesawat empat bulan lalu, maka diputuskan untuk
berangkat ke Jogja sehari sebelum keberangkatan saya. Karena jadwal pesawat
saya tepat sehari sebelum liburan sekolah usai, jadi bisa dibayangkan bagaimana
padatnya kendaraan di H-2 masuk sekolah. Dan saya pun berangkat lebih pagi
untuk menghindari kepadatan itu, walaupun tetap sama saja, padat merayap.
Sebagai referensi untuk teman-teman, saya
menginap di salah satu hotel yang dekat dengan bandara Adi Sutjipto Yogyakarta,
yaitu di Hotel Surya Asri, terletak di Jalan Ring Road Utara Maguwoharjo No.14
Depok Sleman, Yogyakarta 55282 Tlp: 0274 484 665. Suasana yang nyaman membuat
tamu hotel betah, seperti berada di rumah sendiri. Tarif hotel tergolong murah
untuk hotel yang berada di kawasan bandara Yogyakarta
Hotel Surya Asri Yogyakarta |
Malioboro
Saya sampai di Jogja sore hari, setelah beristirahat
sejenak di hotel tempat saya dan suami menginap. Untuk menghabiskan waktu sambil bernostalgia dengan suasana Jogja,
kami pun memutuskan untuk jalan-jalan menyusuri Jalan Malioboro.
Jalan Malioboro |
Stasiun Kereta Api Jogjakarta
Stasiun kereta api Yogyakarta yang dikenal dengan nama
Stasiun Tugu, terletak di Kota Yogyakarta, sekitar 0,5 km dari Malioboro. Yang unik
di stasiun kereta api Yogyakarta adalah adanya patung kepala kereta api kuno
yang menarik untuk dinikmati. Jadi gatal banget kalau nggak foto di depannya,
hehehehe
Sayangnya saya tidak sempat masuk ke dalam gedung stasiun
untuk menikmati bangunan arsitektur yang dibangun pada masa kolonial Belanda.
Tugu Yogyakarta
Unbranded Soft Brown Pashmina | Top by Hijabchic | Brown Skinny Jeans by Celanapanjangku | Collette flat Shoes | Hana Bags |
Menurut informasi yang saya dapat, Tugu Yogyakarta adalah
sebuah tugu atau monumen
yang sering dipakai sebagai simbol atau lambang dari kota Yogyakarta.
Tugu ini dibangun oleh Hamengkubuwana I, pendiri kraton
Yogyakarta. Tugu yang terletak di perempatan Jalan Jenderal Sudirman
dan Jalan Margo Utomo ini, mempunyai nilai simbolis dan merupakan garis yang
bersifat magis menghubungkan laut selatan, kraton Jogja dan gunung Merapi.
Pada saat melakukan meditasi, konon Sultan Yogyakarta pada waktu itu
menggunakan tugu ini sebagai patokan arah menghadap puncak gunung Merapi.
Bakpia Pathok
Bakpia-pia Djogja Jl. Dagen, Yogyakarta |
Berkunjung ke kota Yogyakarta belum lengkap rasanya kalau belum membeli oleh-oleh Bakpia Pathok, entah untuk dinikmati sendiri ataupun sebagai oleh-oleh untuk keluarga dan sanak saudara. Bakpia Pathok merupakan salah satu oleh-oleh khas Yogyakarta yang dapat dibeli di kios oleh-oleh khas Yogyakarta ataupun di kios-kios biasa di daerah Yogyakarta. Menurut informasi yang saya peroleh via internet, dari sejarahnya sendiri, bakpia merupakan makanan dari warga Tionghoa yang mengalami modifikasi. Dahulu, bakpia merupakan sejenis roti isi yang berisikan daging. Daging yang digunakan adalah daging babi. Namun, seiring dengan perkembangan zaman serta mayoritas masyarakat di sekitar mereka adalah muslim, maka isian dari bakpia ini mengalami modifikasi, yaitu diganti dengan kacang hijau. Dalam perkembangannya di masa sekarang, bakpia yang dijual tidak hanya berisi kacang hijau, tetapi banyak varian yang ditawarkan pada penikmat bakpia oleh pembuatnya. Varian itu diantaranya adalah rasa keju dan cokelat yang cukup terkenal, dan banyak varian lain sesuai dengan label atau merek dagang yang diusung oleh pembuatnya. Bahkan, jika teman-teman berkunjung di daerah Malang dan sekitarnya, dikenal bakpia ungu yang diisi dengan ketela ungu.
Ngomong-ngomong masalah bakpia pathok, selain bakpia yang
menggunakan label berupa angka, ada salah satu merek dagang bakpia yang saya
kenal melalui bos saya di kantor ketika saya masih menjadi pekerja kantoran.
Namanya adalah Bakpia-pia Djogja. Yang unik dari Bakpia-pia Djogja ini adalah
varian yang ditawarkan. Terdapat dua varian umum, yaitu, rasa kacang hijau yang
lebih dikenal dengan original dan enam varian lain yang dikenal dengan
blasteran. Varian blasteran terdiri dari 6 rasa yaitu Cokelat, Keju, Pisang
Keju, Nanas, Durian dan Cappucino. Bakpia-pia Djogja dapat dibeli di outlet
resminya di kota Yogyakarta. Yang terdekat dengan daerah Malioboro adalah di
Jalan Dagen No. 7 (depan Hotel Whiz) Yogyakarta, telp: 0274 744 2846.
Bakpia-pia Djogja |
Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta |
Sumber:
Wah, Jogja. Mampir juga ke Solo, dong.
BalasHapussaya sudah sering ke Solo, soalnya nenek dari ibu disana, tapi untuk sekarang belum bisa :)
Hapussedang merantau ke Pulau Sumatera, hehehe :)