Bismillahhirrahmannirrahim.
Assalamu’alaikum warahmatullahi
wabarakatuh...
Happy Two Weeks
Waiting… JJJ
Seharusnya saat-saat Two Weeks Waiting adalah saat-saat yang
membahagiakan yaaa… dan harus diusahakan untuk santai dan bahagia. Tapi
kebanyakan dari pasien justru jadi galau, tegang, dll, termasuk saya. Iya,
tegang banget bos, antara tegang dan takut, takut kenapa-kenapa, takut hasilnya
nggak bagus, takut gagal, dsb, dsb. Jadi, di post ini saya akan ceritakan apa saja yang saya lakukan di masa Two Weeks Waiting (2WW), semoga bisa
menjadi masukan atau inspirasi untuk teman-teman, ibu-ibu dan mbak-mbak yang
bingung mau ngapain aja di masa ini. Bismillahhirrahmannirrahim.
Jadi, apa sih
sebenarnya masa Two Weeks Waiting (2WW)?
Two Weeks
Waiting (2WW) adalah masa tunggu pasca FET (Frozen Embryo Tansfer) selama kurang lebih dua minggu (tergantung
dari usia embryo yang ditransfer) sebelum
tes darah BHcg. Nah, 2WW menurut saya adalah fase puncak dari program IVF,
dokter dan timnya hanya bisa membantu sampai tahap ET (Embryo Transfer) / FET (Frozen
Embryo Tansfer), sedangkan setelahnya (pasca ET/ FET) kita serahkan
semuanya pada Allah Subhanahu Wa Ta’alaa sebagai Yang Maha Menentukan. Tapi,
kita masih bisa berusaha di tahap ini. Usahanya apa? Usaha untuk tetap happy ya, jadi harapannya dengan
perasaan happy kita hormon yang
terbentuk pun bagus untuk si embryo
yang mudah-mudahan mau ‘ikut’ kita, menempel di rahim kita, Aamiin ya rabbal
‘alamin…
Adakah keluhan
pasca FET di 2WW?
Kalau keluhan sakit nggak ada ya, tapiii ada
rasa-rasa kram sedikit atau nyeri (sengkring-sengkring kalau dalam Bahasa Jawa)
dan ini wajar selama nggak ada flek ya. Kalau ada flek sedikiiit aja, langsung
konsultasikan dengan suster yang merawat, suster koordinator atau dokter yang
merawat agar cepat mendapatkan penanganan atau saran tentang apa yang harus
kita lakukan. Rasa kramnya kayak gimana? Rasanya mirip banget sama kram atau
nyeri saat suntik stimulus pembesaran telur atau telur mau pecah di fase akan
tindakan OPU. Kenapa ada rasa kram atau nyeri seperti ini? Ini adalah rasa yang
timbul karena pembesaran rahim akibat rahim kita ditransfer embryo. Jadi kalau biasanya rahim kita
kosong, nggak ada isinya apa-apa, belum pernah hamil, sekarang ada isinya,
yaitu embryo, calon janin kita, calon
anak kita. Jadi beda ya sama hamil normal. Kalau hamil normal mungkin nggak
akan ada rasa kram-kram atau nyeri-nyeri seperti ini, karena katanya baru
ketahuan hamil setelah timbul mual-mual. Tapi kalau hamil program rasa ini
wajar banget, karena ini adalah fase awal banget sebelum fase mual-mual timbul,
jadi nggak usah takut, nggak usah bingung, nggak usah galau, dinikmatin aja. Sampai
kapan nyerinya? Saya lupa ya sampai kapan, InsyaAllah akan berangsur-angsur
menghilang dengan sendirinya. Oleh sebab itu juga kita dianjurkan untuk tahan
tidur telentang selama 2WW, demi menyamankan embryo kita memilih lokasi penempelan.
Apa saja terapi
obat dan vitamin yang diberikan pasca FET untuk 2WW?
Soal terapi obat dan vitamin apa saja yang diberikan
untuk 2WW sudah pernah saya ulas disini ya. Jadwal kapan aja biasanya sudah
dijelaskan oleh suster sebelum kita pulang dari klinik pasca FET dan ditulis di
buku kontrol. Jika kurang jelas atau misal lupa, bisa ditanyakan ke suster
koordinator ya.
Apa aja yang
saya lakukan di 2WW?
Ini adalah beberapa hal yang saya lakukan di masa
2WW. Saya dapat tipsnya dari ig mb @veganugrohos saya lakukan beberapa yang
sesuai menurut saya, dan Alhamdulillah tertular berkahnya. Sekarang saya tulis
ulang di post ini dengan beberapa
tambahan dari saya, dengan harapan semoga yang menjalani ini tertular
berkahnya, berhasil programnya dan positif hamil, Aamiin… Aamiin Ya Rabbal ‘Alamin…
1.
Malam
atau pagi sebelum FET (Frozen Embryo
Tansfer) saya meminta maaf pada ibu saya, meminta ridho dan restunya, minta
didoakan agar FET (Frozen Embryo Tansfer)
saya berjalan lancar dan berhasil juga tentunya. Kalau versi mb Vega, dia
sampai mencuci kaki ibunya dan meminum air bekas cuci kaki ibunya tersebut. Ibu
saya tidak bersedia, terlalu ekstrim banget kalau menurut ibu saya,
dikhawatirkan malah jadi musyrik. Intinya sih meminta doa restu. Jadi terserah
bagaimana cara kita untuk meminta restu kepada orang tua kita, terutama adalah
ibu dan ibu mertua.
2.
Sejak
ikut program sampai sekarang, kami rutin memberikan sedekah kepada anak-anak
yatim piatu di salah satu yayasan atau rumah yatim piatu sebagai niat kami
untuk merayu Allah Subhanahu Wa Ta’alaa dan rasa syukur karena kami telah dimampukan
untuk mengikuti program kehamilan. Alhamdulillah. Karena kami sadar bahwa
segala rejeki datangnya dari Allah Subhanahu Wa Ta’alaa, termasuk rejeki anak,
rejeki yang kami inginkan. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’alaa mengijabah dan
meridhoi segala bentuk usaha kami.
3.
Makan
Sop Iga atau Sop Buntut yang diselingi dengan olahan Ikan Kembung, yang
dipercaya dapat menaikkan kadar BHcg dalam darah dan membuat embryo menempel kuat dalam rahim.
Sebenarnya yang disarankan adalah Sop Sumsum, tetapi ketika saya konsultasikan
dengan suster yang merawat saya, Suster Diana, suster tidak menyarankan itu
karena sumsum tersusun atas lemak yang susah dicernah oleh tubuh, jadi
alternatifnya adalah Sop Iga ataupun Sop Buntut. Suster Diana juga menyarankan
saya untuk mengkonsumsi Olahan Ikan Kembung. Sebenarnya Ikan Salmon ya, tapi
karena Ikan Salmon agak susah nyari yang fresh
di pasar, saya takut terlalu merepotkan ibu saya yang merawat saya, mengolahnya
pun kalau tidak benar gizinya jadi cepat hilang, maka bisa diganti dengan Ikan
Kembung dimana lima ekor Ikan Kembung sama dengan satu ekor Ikan Salmon. Ikan
Kembung banyak banget di pasar ya, pasar tradisional pun ada dan lebih mudah
mendapatkannya. Jadi menu saya tiap hari lauknya ya Olahan Iga Sapi dan Olahan
Ikan Kembung, diselang-seling. Jangan tanya diapain ya, saya dimasakin, dirawat
oleh ibu saya dan ibu mertua saya bergantian. Tapi paling ya di masak Sop untuk
Iganya, sedangkan untuk Ikan Kembungnya digoreng biasa, atau dibumbuin biar
nggak bosen.
4.
Minum
jus 3 diva. Ini jus yang sudah terkenal banget untuk meningkatkan kesuburan
ya, banyak resepnya di Google. Kalau versi saya, dua buah wortel impor, satu
buah apel dan satu buah tomat, di jus dengan menggunakan juicer, jadi yang diambil adalah sarinya aja, nggak pakai air,
nggak pakai gula. Jadinya satu gelas ya kira-kira, untuk diminum satu orang,
kalau ingin untuk dua orang atau dua kali minum, silakan dikalikan sendiri. Buat
yang belum pernah minum, rasanya gimana dicampur begitu? Enak kok. Beneran.
Apalagi kalau pakai wortel impor ya. Seharusnya diminum 2x sehari pagi dan
sore, tetapi, saya cukup sehari sekali aja karena banyak yang mesti dikonsumsi
dalam satu hari, takut perut saya tidak mampu menampung, hehehe. Haruskah pakai
wortel impor? Kalau saya iya, wortel impor lebih merah dan lebih manis ya
rasanya, jadi lebih enak. Sedangkan kalau wortel lokal ada bau khas wortel yang
saya kurang suka (langu kalau dalam Bahasa Jawa). Untuk apel dan tomatnya
terserah ya, kalau apel saya lebih suka Apel Fuji RCC dan untuk tomat saya
pakai tomat lokal tetapi yang sudah berwarna full merah atau sudah matang.
5.
Minum
Susu Peptisol sekali sehari. Susu disarankan sejak kita mengikuti program
ya. Tapi saya sempat berhenti beberapa kali. Sejak join program sampai pasca OPU saya masih minum Susu Peptisol.
Kemudian berhenti karena saya akan menjalani Operasi Laparoskopi, saya minum
lagi pasca Operasi Laparoskopi sampai beberapa waktu, kemudian saya rutin minum
Susu Peptisol lagi 2 minggu sebelum FET sampai kehamilan saya dinyatakan save oleh dokter Nando sekitar usia
10w-12w sambil menghabiskan stok susu yang ada dirumah. Apa sih manfaat Susu
Peptisol ini? Susu Peptisol ini adalah susu tinggi protein yang berguna untuk
mencegah OHSS, sudah pernah saya bahas juga soal ini disini ya.
6.
Minum
Jus Alpukat sekali sehari. Manfaat Jus Alpukat buat program hamil dan
kesuburan Googling sendiri aja ya J
Kalau bosen di jus boleh dimakan langsung. Terserah masing-masing aja bagaimana
mengaturnya, yang penting asupan untuk sekali sehari terpenuhi.
7.
Sholat
Tahajud lanjut Sholat Hajat. Tiap selesai sholat lanjut dzikir ya. Ajak
suami atau pasangannya untuk sholat berjamaah, baik sholat wajib maupun sholat
sunnah. Saya baca dzikir harian ditambah dzikir:
Ya Mushowwir 50x
Subhanallahu Wabihamdihi 50x
Robbi habbli Minnasholihin 50x
Diawali
dan diakhiri dengan sholawat Nabi SAW.
8.
Membaca
Surat Al-Mulk, Ar-Rahman dan Al-Waqiah. Seharusnya dibaca setiap hari sejak
sebelum OPU sampai hamil sekarang. Saya baca sehari sekali ya, tapi saya telat
mulainya, baru saya baca pasca FET (Frozen
Embryo Tansfer), baiknya dibaca sejak awal ikut program. Sampai kapan?
Kalau saya sudah mulai jarang mengaji sejak datang mual-mual pas buka mulut dan
sekarang mulai agak susah untuk mengaji dengan duduk lama, jadi kadang sambil
tiduran atau berbaring.
9.
Saya Full Bed Rest ya! Untuk FET1 saya
nggak full bed rest yang membuat
program saya nggak berhasil (akan saya ceritakan di post terpisah soal ini), jadi di FET2 saya full bed rest. Semua saya lakukan di atas kasur kecuali yang
berhubungan dengan kegiatan ke kamar mandi. Jadi segala sesuatunya diambilin,
disiapin. Dan nggak naik turun tangga.
10.
Stop Browsing. Agar pikiran nggak
kemana-mana kalau kebanyakan browsing
atau searching. Saya pun nggak
dibolehin pegang HP terlalu lama sama suami dan Suster Diana. Kalau tidur pun
disarankan untuk jauh dari HP, pokoknya minimalisir kegiatan yang berhubungan
dengan HP, kecuali konsultasi dengan suster dan dokter yang merawat kita kalau
ada sesuatu yang perlu dikonsultasikan.
11.
Membaca
Ya Mushowwir tiap mau makan, minum obat, memasukkan obat ke vagina dan kegiatan
suntik-suntik.
12.
Do what makes you happy. Kunci
utamanya adalah hati dan pikiran. Persiapkan segala sesuatunya sehingga kita
nggak lagi kepikiran hal lain, jadi murni hanya untuk program, murni bed rest. Kalau saya, sebelum FET2 saya
banyak belanja novel, novel fiksi, karena main HP dan main laptop nggak
dibolehin oleh suami saya dan suster yang merawat saya maka alternative hiburan
yang saya pilih adalah baca novel. Jadi aktivitas saya selama 2WW adalah makan,
tidur, mengaji dan baca novel.
Banyak cara bisa diusahakan untuk meningkatkan
kesuburan dengan harapan mempertinggi juga kesempatan keberhasilan program yang
diikuti. Kalau versi mb Vega, mb Vega mengkonsumsi Kacang Brazil 1-2 butir/
hari, minum susu Aumom sekali sehari, makan serbuk kurma yang dicampur ke
minuman, terapy akupuntur dan ikut hypnotheraphy. Banyak yaa… semua tergantung
masing-masing. Kalau saya cukup 12 hal itu saja yang saya lakukan.
Alhamdulillah sudah tertular berkahnya. Nggak ada salahnya juga kalau ingin
sama persis dengan apa yang sudah dilakukan oleh mb Vega. Jadi, kenapa saya
nggak ikutin semua? Ya jujur nih ya, budget
kami tidak sebesar mb Vega. Mengikuti banyak hal dan mengkonsumsi macam-macam
selama program itu juga perlu biaya, dan biaya yang dikeluarkan pun tentu nggak
murah. Jadi kami hanya mengikuti apa yang disarankan oleh dokter dan suster
yang merawat saya. Dan lagi, saya nggak mau membebani suami saya terlalu berat.
Lebih baik ikut sedikit tapi fokus banget daripada ikutin macam-macam yang
belum tentu kita cocok, takut malah bikin nggak fokus. Alhamdulillah Allah
Subhanahu Wa Ta’alaa mempermudah jalan kami. Jadi, silakan dipilah-pilih sesuai
dengan kebutuhan dan kemampuan saja, InsyaAllah Allah Subhanahu Wa Ta’alaa akan
menunjukkan jalannya J
Bed rest saya kayak gimana?
Saya full bed
rest. Semua saya lakukan di tempat tidur atau diatas kasur ya, yup,
SEMUANYA, kecuali yang berhubungan dengan kegiatan ke kamar mandi. Semua saya
lakukan pelan-pelan, atas arahan dari Suster Diana, suster yang merawat
saya. Beberapa arahan yang menurut saya
juga penting diantaranya adalah:
1.
Tidak
banyak bergerak atau menggerakkan otot perut, misalnya adalah duduk. Saya
hanya duduk saat makan aja, itupun duduknya selonjoran aja di kasur setelah itu
kembali tiduran atau berbaring lagi beberapa saat setelah makan. Pegel pasti
ya, banget. Apakah nggak boleh duduk? Boleh. Caranya, saat bangun untuk
kegiatan ke kamar mandi misalnya pipis, poop
atau wudhu, boleh duduk sebentar di kursi karena sudah sekalian bangun, itupun
tidak lama, hanya untuk menghilangkan pegel-pegel di badan saja karena banyak
berbaring. Tapi niat bangun HANYA untuk duduk, itu tidak disarankan. Saya berbaring
dengan posisi telentang ya, boleh miring tapi sesekali saja, hanya untuk
meredakan pegel. Pegel dong ya selama 2WW posisinya berbaring telentang terus?
BANGET. Tapi apapun akan saya lakukan jika itu bisa meningkatkan keberhasilan
program yang saya ikuti, walaupun hanya sekian persen. Lagian tujuan kita
banyak berbaring adalah untuk menyamankan embryo
yang sudah di transfer ke rahim kita. Maksudnya menyamankan? Embryo kita masih ‘berenang-renang’ di
rahim kita dalam rangka ‘memilih lokasi menempel yang cocok baginya’ jadi saya
pikir sudah jadi kewajiban kita untuk menyamankannya memilih. Ibaratnya nih,
kita sedang menggendong embryo, dan
kita berusaha sekuat tenaga untuk menyamankan dia berada di rahim kita, agar
dia mau untuk ‘ikut’ kita. InsyaAllah.
Kalau misalnya
nih pegel banget dan kepengen banget dipijat, boleh. Tapi harus ekstra
hati-hati. Mana yang boleh dipijat? Hanya punggung atas, itupun pelan-pelan
juga, hanya untuk mengurangi sedikit pegel-pegelnya. Bukan seperti pijat capek
dengan full power. Itu sangat tidak
dianjurkan.
2.
Banyak
minum, karena kita harus menjaga suhu tubuh agar tetap normal, tidak naik
atau jangan sampai demam. Banyak
minum disini harus disertai dengan manajemen pipis yang baik. Maksudnya gimana?
Iya, pipisnya pun harus diatur agar kita tidak terlalu banyak bangun-bangun
untuk pipis.
3.
Cara
bangun dari berbaring dan kembali berbaring dari bangun pun harus diperhatikan.
Jadi ketika kita akan bangun dari posisi berbaring, miringkan tubuh terlebih
dahulu baru bangun pelan-pelan. Iya, PELAN-PELAN, SANGAT PELAN-PELAN. Begitu
juga dengan kembali berbaring dari bangun, duduk dengan posisi tubuh miring
terlebih dahulu baru berbaring pelan-pelan. Mulai dibiasakan seperti itu,
jangan sampai kita bangun dari berbaring dengan posisi telentang. Atau haruskan
miring dulu? HARUS. Karena cara bangun seperti itu akan mengurangi tekanan yang
diterima oleh perut, jadi tumpuannya ada di pinggul, bukan di perut. Nggak
percaya? Coba aja. Bangun dengan posisi telentang memberikan lebih banyak
tekanan ke perut daripada dengan posisi miring. Cara seperti ini terus saya
lakukan sampai hamil besar ya, karena bangun dengan posisi telentang dengan
kondisi perut yang membesar itu berat banget. Dan lagi, kita TIDAK DIANJURKAN
untuk tidur telentang saat perut sudah membesar, harus dengan posisi miring.
Jadi perlakukan diri kita layaknya orang yang sudah hamil.
4.
Untuk
buah boleh makan buah papaya, buah naga, kiwi, pear atau mangga atau apapun (jika
tidak yakin boleh dikonsultasikan dulu dengan suster yang merawat atau dengan
suster koordinator) untuk membantu agar poop-nya
lancar. Di tahap ini rawan banget sembelit ya, karena perubahan kebiasaan
yang sangat besar, yang tadinya bebas beraktivitas, rajin olah raga sampai
sebelum FET menjadi diam aja dan hanya berbaring di kasur. Jadi sembelit itu
wajar, jadi kita bisa mengusahakannya dengan banyak minum air putih dan makan
buah-buahan yang mengandung banyak serat dan air.
Saya sempat sembelit ya, tapi saya biarin aja, nggak sampai mengejan, saya perbanyak minum air dan konsumsi buah-buahan berserat tinggi. Saya juga pernah mengalami deg-degan banget (detak jantung meningkat) setiap habis poop. Kenapa? Saya juga nggak tahu pasti, sebelum 2WW baik-baik saja, saya termasuk ke dalam orang yang jarang sembelit. Setelah saya konsultasikan dengan Suster Diana, kemungkinan saya kurang Kalium, jadi disarankan untuk makan buah Pisang. Pisang apa? Terserah. Maka sejak saat itu saya rajin mengkonsumsi Pisang Cavendish, satu buah per hari. Alhamdulillah berangsur-angsur membaik.
Saya sempat sembelit ya, tapi saya biarin aja, nggak sampai mengejan, saya perbanyak minum air dan konsumsi buah-buahan berserat tinggi. Saya juga pernah mengalami deg-degan banget (detak jantung meningkat) setiap habis poop. Kenapa? Saya juga nggak tahu pasti, sebelum 2WW baik-baik saja, saya termasuk ke dalam orang yang jarang sembelit. Setelah saya konsultasikan dengan Suster Diana, kemungkinan saya kurang Kalium, jadi disarankan untuk makan buah Pisang. Pisang apa? Terserah. Maka sejak saat itu saya rajin mengkonsumsi Pisang Cavendish, satu buah per hari. Alhamdulillah berangsur-angsur membaik.
5.
JANGAN
MENGEJAN SAAT POOP, jadi biarkan poop-nya keluar sendiri, jangan dipaksa,
dikhawatirkan perut mendapatkan banyak tekanan jika kita mengejan.
6.
Aktivitas
bangun dan duduk untuk melakukan apapun diberi batas waktu ya. Misalnya
aktivitas mandi dan poop. Saya mandi
sekali sehari selama 2WW sampai kehamilan saya dinyatakan save oleh dokter untuk menghindari terlalu banyak bangun. Dan harus
diwaktuin ya, jangan terlalu lama juga duduk di kloset. Lebih baik beberapa
kali ke toilet dengan waktu sebentar-sebentar daripada terlalu lama duduk atau
berdiri.
7.
Hindari
makan pedes untuk sementara. Tapi kalau pengen sih, boleh ya, asal diatur,
dan JANGAN SAMPAI DIARE. Kenapa? Jika kita diare dikhawatirkan nutrisi ke embryo menjadi berkurang.
8.
Jalan
kaki pelan-pelan dan maksimal waktu jalan kaki adalah 15 menit. Ini saya
terapkan sejak pulang dari klinik pasca FET sampai kehamilan saya dinyatakan save oleh dokter. Tujuannya? Lagi-lagi
adalah untuk menyamankan embryo kita.
Kadang saya bosen dirumah terus, jadi kadang minta jalan-jalan ke minimarket
dekat rumah sama suami, sambil diwaktuin jalan kakinya, hehehe, kalau sudah 15
menit saya akan cari tempat duduk atau masuk mobil.
9.
Sebisa
mungkin untuk tetap fit dan tidak sakit seringan apapun pasca FET. Contoh
sakit ringan seperti flu, pilek, batuk, demam dan bersin-bersin. Dikhawatirkan
jika kita batuk atau bersin-bersin, akan ada hentakan terhadap embryo kita, dimana hentakan itu sangat
kita hindari. Oleh sebab itu juga saya diberi obat anti alergi (Medrol) karena
sinus saya yang membuat saya bersin-bersin pagi-pagi atau jika terkena dingin.
Bisa juga dibantu dengan rajin-rajin minum air putih hangat, InsyaAllah
bersin-bersinnya akan berkurang, walaupun nggak bisa sembuh ataupun hilang
total, setidanya bisa mengurangi bersin, mengurangi hentakan di rahim.
Bagaimana kalau
ada anggota keluarga serumah yang sakit? Nah, ini rawan juga ya. Hati-hati. Sebisa
mungkin jangan mendekati anggota keluarga serumah yang sakit. Jauh-jauh deh,
daripada ketularan. Karena urusannya jadi panjang kalau misal kita sakit di
masa emas ini. Contoh nih, suami saya pernah tidur di luar, jauh dari saya
ketika saya hamil, demi menghindari saya agar saya tidak ketularan. No, ini bukan lebay. Justru ini
dianjurkan sekali oleh dokter dan suster yang merawat saya.
10.
Makan
putih telur minimal 6 butir per hari. Putih telur dan Susu Peptisol berguna
untuk mencegah overstimulan, efek samping dari pemberian obat hormon
terus-menerus, misalnya pusing, sesak nafas, dll. Putih telur juga bisa
membantu perlengketan embryo di dalam
rahim, jadi harus rajin.
Pengalaman saya, saya pernah sesak nafas di H-2 bagi rapor (tes darah BHcg) yang membuat saya tidak bisa tidur nyenyak selama dua hari berturut-turut. Saya mengira itu OHSS (sudah pernah saya bahas disini ya). Setelah saya konsultasikan dengan Suster Diana, disarankan untuk terus mengkonsumsi putih telur dan menaikkan dosis Susu Peptisol, dari sekali sehari menjadi dua kali sehari. Alhamdulillah langsung baikan. Sebelumnya, saya kroscek dengan suster koordinator saya, Suster Vita, ternyata saya mengalami OHSS dalam tahap ringan. MasyaAllah. Saya sudah membayangkan yang aneh-aneh, karena jika sesak nafas saya tidak mereda, saya diminta untuk ke UGD RSIA Bunda dan minta dihubungkan dengan dokter Nando. Saya takut dengan UGD RS, hehehe, jadi mencari second opinion ke suster yang merawat saya, Suster Diana.
Untuk kapan berhentinya (telur dan Susu Peptisol) saya konsultasikan juga dengan suster yang merawat saya. Katanya kebanyakan pasien berhenti di usia kehamilan 12-16 w, pun kalau ingin berhenti sudah boleh pasca 2WW karena sudah tidak dalam tahap suntik-suntik stimulus lagi, cuma amannya, maunya saya tetap dikonsumsi sampai kehamilan usia 12 w. Qadarullah, beberapa hari setelah dinyatakan positif, saya mual dan eneg banget lihat putih telur atau telur rebus, alhasil konsumsi telur pun mulai berkurang sedikit demi sedikit sampai nggak bisa makan telur sama sekali, sementara kalau Susu Peptisol masih bisa terus saya lanjutkan sampai stok susu dirumah habis. Jadi, kalau sudah positif, tergantung masing-masing aja ya, seberapa banyak kuatnya. Karena tantangan banget itu makan putih telur, hehehe.
Saya juga dianjurkan untuk mengurangi makan brokoli oleh Suster Diana, karena saya mengkonsumsi obat Ascardia dan suntik Lovenox, yang merupakan obat dan suntikan pengencer darah untuk membantu memperlancar aliran nutrisi ke embryo. Sedangkan brokoli memiliki efek mengentalkan arah, sehingga fungsinya sangat bertentangan dengan terapi obat yang diberikan pada saya.
Pengalaman saya, saya pernah sesak nafas di H-2 bagi rapor (tes darah BHcg) yang membuat saya tidak bisa tidur nyenyak selama dua hari berturut-turut. Saya mengira itu OHSS (sudah pernah saya bahas disini ya). Setelah saya konsultasikan dengan Suster Diana, disarankan untuk terus mengkonsumsi putih telur dan menaikkan dosis Susu Peptisol, dari sekali sehari menjadi dua kali sehari. Alhamdulillah langsung baikan. Sebelumnya, saya kroscek dengan suster koordinator saya, Suster Vita, ternyata saya mengalami OHSS dalam tahap ringan. MasyaAllah. Saya sudah membayangkan yang aneh-aneh, karena jika sesak nafas saya tidak mereda, saya diminta untuk ke UGD RSIA Bunda dan minta dihubungkan dengan dokter Nando. Saya takut dengan UGD RS, hehehe, jadi mencari second opinion ke suster yang merawat saya, Suster Diana.
Untuk kapan berhentinya (telur dan Susu Peptisol) saya konsultasikan juga dengan suster yang merawat saya. Katanya kebanyakan pasien berhenti di usia kehamilan 12-16 w, pun kalau ingin berhenti sudah boleh pasca 2WW karena sudah tidak dalam tahap suntik-suntik stimulus lagi, cuma amannya, maunya saya tetap dikonsumsi sampai kehamilan usia 12 w. Qadarullah, beberapa hari setelah dinyatakan positif, saya mual dan eneg banget lihat putih telur atau telur rebus, alhasil konsumsi telur pun mulai berkurang sedikit demi sedikit sampai nggak bisa makan telur sama sekali, sementara kalau Susu Peptisol masih bisa terus saya lanjutkan sampai stok susu dirumah habis. Jadi, kalau sudah positif, tergantung masing-masing aja ya, seberapa banyak kuatnya. Karena tantangan banget itu makan putih telur, hehehe.
Saya juga dianjurkan untuk mengurangi makan brokoli oleh Suster Diana, karena saya mengkonsumsi obat Ascardia dan suntik Lovenox, yang merupakan obat dan suntikan pengencer darah untuk membantu memperlancar aliran nutrisi ke embryo. Sedangkan brokoli memiliki efek mengentalkan arah, sehingga fungsinya sangat bertentangan dengan terapi obat yang diberikan pada saya.
11.
Jangan
mengoleskan apapun di area perut. Apapun ya, apapun. Kalau misal perut
kembung ya dibiarin aja, karena kembung adalah efek dari hamil, InsyaAllah. Jadi
dinikmati aja kembungnya. Kalau misal biasa oles-oles pake minyak kayu putih,
bolehlah dioles di punggung atas dan punggung bawah, tapi sedikit aja ya,
jangan sampai terlalu panas hingga terasa ke perut. Itu sangat tidak
dianjurkan. Misal kita merasa gerah nih ya, boleh pakai baju pendek, tapi jaga
perut agar tetep hangat. Pakai kaos kaki juga salah satu saran yang dianjurkan,
karena konon katanya bisa membuat rahim hangat. Tapi saya nggak pake, hehehe. Kenapa?
Rumah saya nggak ada AC sama sekali ya, kami ini wong ‘ndeso’ parah, nggak bisa
kena AC, sehingga pakai kaos kaki di kamar membuat saya gerah. Eh, saya pakai
ding, tapi cuma beberapa hari saja, nggak full
di masa 2WW.
Bagaimana
dengan kewajiban sholat saya?
Saya sholat dengan duduk selonjoran bersandar di
dinding menghadap kiblat. Sampai kapan? Sampai kehamilan saya dinyatakan save oleh dokter, baru saya belajar
sholat dengan berdiri seperti biasa. Tapiii, jika saya kecapekan, merasa capek
atau ada gejala kontraksi ringan, saya tidak memaksakan diri, saya akan kembali
sholat dengan duduk. Jadi sejak 2WW sampai hamil, sholat saya tidak selalu
dengan berdiri ya.
Apa lagi ya?
Intinya, kalau menurut saya adalah ikhlas dan
tawakkal atas segala ketentuan Allah Subhanahu Wa Ta’alaa. Niat dengan ‘hati’
lakukan dengan ‘hati’ juga untuk setiap tahapan dan prosesnya hingga kita bisa
lillahi ta’alaa, berusaha berikhtiar hamil karena ujian Allah Subhanahu Wa
Ta’alaa, bukan hanya asal pengen hamil, agar bisa diakui atau hal lain,
Naudzubillahimindzalik. Jangan sampai seperti itu. Niatkan semuanya hanya untuk
Allah Subhanahu Wa Ta’alaa. Karena anak adalah titipan Allah, Allah-lah yang
memegang segala kendali atas segala sesuatu. Jadi tugas kitalah menyiapkan
rahim kita sebaik-baiknya dengan beberapa cara yang sudah saya sebutkan
sebelumnya agar Allah segera memampukan adanya kehidupan disana. InsyaAllah,
Aamiin… Aamiin… Aamiin… Ya Rabbal ‘Alamin…
Alhamdulillah… InsyaAllah begitu
ya kira-kira beberapa tips dari berbagai sumber dan cerita pengalaman saya
menjalani 2WW. Semoga nggak ada yang ketinggalan atau kelupaan, semoga
informasinya lengkap, bisa membantu teman-teman, ibu-ibu, mbak-mbak para calon
orang tua yang akan atau sedang menjalani program. Kalau ada yang tidak sengaja
missed, akan saya update kemudian. Sampai jumpa di next post…
Salam,
Lisa.