Selasa, 16 Februari 2016

Pitch Perfect from Evoca



Assalamualaikum...

Sudah pernah nonton konser paduan suara belum? Saya masih merasa happy dan excited banget nonton hasil rekaman video saya di iphone meskipun saya nonton live-nya udah berbulan-bulan yang lalu (Nah kan, ini Latepost banget, maafkan saya yang sok sibuk ini).

Jadi ceritanya pas saya jalan-jalan ke Semarang, saya diajak Adik saya nonton konser paduan suara mahasiswa kampusnya, Paduan Suara Universitas Diponegoro Semarang. Fyi, Adik saya penggemar musik-musik klasik dan semacam paduan suara. Adik saya juga pengen nonton konsernya temennya yang merupakan anggota dari PSM Undip Semarang. Nah saya, yang nggak pernah nonton konser paduan suara, jelas mau-mau aja diajakin, apalagi kalau gratis, ya kan? Eh, nggak ding, yang bayarin Adik saya sih. Hehehe. Cuzz berangkat...

Konser paduan suara yang dipersembahkan oleh Diponegoro University Choir ini bertajuk “EVOCA” Post Competition Concert: 3rd Karangturi Choir Games 2015. Nah, PSM Undip mencoba untuk menggelar sebuah konser pasca kompetisi 3rd Karangturi Choir Games 2015 yang diadakan tanggal 5 – 7 Nopember 2015 di Semarang. Konser “EVOCA” yang bertemakan evolusi ini bertujuan untuk memperkenalkan lagu baru beserta karakter yang juga baru untuk PSM Undip, dimana sebelumnya PSM Undip lebih menggemari lagu-lagu yang bertemakan folklore (lagu daerah/ lagu rakyat). Melalui “EVOCA” PSM Undip ingin mengubah image mereka dengan memperkenalkan lagu-lagu yang bertemakan sakra maupun lagu-lagu kontemporer yang memiliki karakter berbeda dengan lagu bertemakan folklore. Harapannya, melalui konser ini, PSM Undip dapat mengembangkan prestasinya bukan hanya pada genre folklore namun juga berkembang pada genre yang lain.

PSM Undip telah mengantongi berbagai macam prestasi paduan suara baik di dalam maupun di luar negeri. Jadi pantaslah diacungi dua jempol dari saya untuk PSM Undip atas sepak terjangnya di kacah paduan suara nasional maupun internasional. Saya pun jadi bertanya-tanya pada diri saya sendiri, kemana aja? Adaa, hanya saja budget saya saat kuliah dulu nggak “nyampe” buat beli tiket konser PSM kampus saya, bukan karena terlalu mahal, tapi saya lebih memilih untuk menggunakannya di jalur lain, hehehe.

Tiket konser “EVOCA” terbagi dalam beberapa kelas. Kelas paling bagus view-nya untuk nonton konser disebut dengan kelas Platinum dengan harga tiket sebesar Rp 125.000,00. Kelas kedua disebut dengan Gold yaitu seharga Rp 100.000,00 dan kelas terakhir adalah Silver dengan harga Rp. 75.000,00. Harga tiket tersebut disesuaikan dengan denah tempat duduk masing-masing kelas tiket yang ditunjukkan oleh si pemandu dan ditandai juga dengan sebuah papan penanda. Kalau mau yang dekat dengan panggung ya beli yang Platinum, tapi yang Gold pun oke, karena yang Gold dan Platinum jaraknya tidak terlalu jauh, hanya saja penempatan Gold agak ke tengah. Sementara untuk kelas Silver, denah tempat duduk terletak di bagian samping dan belakang, sangat jauh dari panggung. Saya rasa worth it ya, harga tiket dengan konser yang menyenangkan ini. Saya pun langsung pengen nonton film Pitch Perfect dan mendadak nge-fans sama Pentatonix (An American a cappella group) gara-gara “EVOCA”. Hehehe.

Tiket dan booklet panduan konser EVOCA
Yuk, balik lagi dengan “EVOCA”. Konser paduan suara “EVOCA” terbagi menjadi empat sesi dengan masing-masing satu lagu untuk opening dan closing. Pada sesi pertama, penonton akan disuguhi dengan lagu-lagu yang bertema folklore yaitu Cublak-Cublak Suweng, Minoi-Minoi, Anging Mamiri dan Tak Tong Tong. Saya pribadi lebih menyukai lagu-lagu paduan suara dari genre ini, karena seru dan menarik. Anggota paduan suara akan bernyanyi disertai dengan sedikit koreografi seperti perpindahan posisi berdiri ke duduk, tarian, tepuk tangan dan hentakan kaki. Sehingga suasana konser menjadi lebih hidup. Hal ini sesuai dengan tema folklore yang merupakan perwujudan dari lagu daerah atau lagu rakyat yang kebanyakan memiliki nada ceria dan riang gembira.

Sesi kedua, ketiga dan keempat, penonton mulai diperkenalkan dengan genre baru yang menjadi tujuan evolusi dari PSM Undip yaitu lagu-lagu yang bertemakan sakra maupun lagu-lagu kontemporer yang lebih halus dan merdu layaknya paduan suara pada umumnya, tidak banyak bahkan tidak ada koreografinya. Tapi tetap tidak kalah menarik dengan lagu-lagu yang bertemakan folklore. Saya pun masih tetap bisa menikmatinya, meskipun saya tidak paham apa artinya karena lagu yang dibawakan ada yang menggunakan Bahasa Jepang dan bahasa lain entah Jerman atau Perancis. Saya pun terhanyut dalam lagu yang mereka bawakan. It was worth to be there that day!

Setelah saya ingat-ingat, ternyata saya hanya memiliki dua kali kesempatan untuk nonton konser paduan suara. Konser paduan suara pertama yang saya tonton adalah berupa hiburan sekilas saat wisuda calon ibu mertua saya (sekarang sih sudah jadi mertua saya, hehe) yaitu PSM Universitas Airlangga Surabaya. Kali kedua saya nonton konser paduan suara ya “EVOCA” ini, milik PSM Undip Semarang.

Jadi, apa kabar dengan paduan suara kampus saya, PSM ITS Surabaya? Jawabannya adalah pasti baik-baik saja, hehehe. Iya, saya belum pernah nonton PSM ITS saat mengadakan konser, hanya sesekali melihat saat mereka latihan. Saya pun sebenarnya telah mendaftar menjadi anggota PSM ITS bersama dengan teman saya, dan Alhamdulillah diterima. Sayangnya, kami tidak pernah datang latihan lantaran terbebani dengan tugas kuliah yang tiada habisnya. Jadi GATOT dah! Hahaha.

Tapi ya, saya salut dengan semua anggota PSM dikampus manapun mereka tergabung, karena dengan tekad yang bulat mereka rela meluangkan waktu istirahat diantara padat dan banyaknya tugas kuliah untuk mengejar passion dan mimpi mereka. Mereka rela mengambil jadwal latihan sore bahkan malam hari untuk mencari waktu yang tepat yang tidak mengganggu jadwal kuliah maupun jadwal tugas, kewajiban dan tanggung jawab lain untuk berkumpul dalam satu team lengkap. Satu hal yang sulit saya lakukan saat kuliah, tekat saya kurang bulat untuk mengejar passion dan impian saya menjadi salah satu anggota PSM kampus saya.

Anyway, it was a great concert and it was worth to be there that day. Hope I can watch it again next time, maybe from other university.

So, pernahkan teman-teman yang lain nonton konser paduan suara? Paduan suara apa? Umum atau milik kampus tertentu? Share dong...

Diponegoro University Choir


EVOCA
Post Competition Concert: 3rd Karangturi Choir Games 2015
Diponegoro University Choir
Conducted by Jefry Franklin Bode
Gedung Prof. Soedarto, SH, Tembalang
Friday, 13 November 2015
18.00 – 21.00 WIB



Salam,



Lisa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar