Rabu, 19 Oktober 2016

Hijab Review: Pashmina Diamond Georgette

Bismillahhirrahmannirrahim. 

Assalamu’alaikum...

Masih ngomongin soal hijab ya. Hijab yang akan saya bahas kali ini adalah hijab tipe pashmina dengan bahan Diamond Georgette. Sudah nggak asing banget kan sama jenis hijab yang satu ini? Atau jangan-jangan sudah punya banyak varian warnanya? 

Biar nggak kelamaan, langsung aja yuk, cuuzz...

Deskripsi Hijab Diamond Georgette:
  • Hijab Diamond Georgette biasa dikenal juga dengan nama Diamond Crep, terbuat dari jenis kainnya sendiri yaitu kain Diamond Georgette atau Diamond Crep sehingga kebanyakan hijab yang terbentuk dari kain ini dinamai sesuai dengan jenis kainnya.
  • Jenis Kain Diamond Georgette memiliki tekstur seperti kulit jeruk, tebal tetapi lentur atau stretch, tidak kaku dan tidak menerawang, sehingga sifat hijab yang dihasilkan pun sesuai dengan sifat kain pembentuknya.
  • Jika di zoom- in bahan ini memiliki kerapatan serat yang tinggi, yang menjadikan bahan ini tebal dan tidak menerawang. Permukaannya bertekstur seperti kulit jeruk sehingga akan terkesan agak kasar jika diraba, tetapi tetap lembut, empuk, tidak panas atau gerah dan nyaman saat dipakai sebagai hijab.
  • Hijab Diamond Georgette yang saya miliki adalah tipe pashmina dengan ukuran 75 x 200 cm, cukup lebar untuk ukuran standar pashmina sehingga bisa menutup dada dan punggung dengan sempurna. Ada juga yang menjual jenis kain ini menjadi bentuk hijab segi empat dengan ukuran 120 x 120 cm, ukuran yang juga cukup besar untuk membuat syar’i look yang menutup dada dan punggung dengan sempurna.
  • Hijab Diamond Georgette mudah dibentuk dan diatur ya. Ketika dipakai, hijab ini sangat lentur, tidak licin atau menempel di kepala, karena teksturnya yang mirip dengan kulit jeruk menjadikan hijab ini tidak mudah bergeser ketika diaplikasikan. Sehingga kita tidak memerlukan banyak jarum untuk manjaga kerapihannya, hijab akan tetap menempel dan rapi di kepala kita baik memakai inner maupun tanpa inner. Jika diaplikasikan, kain hijab jenis ini bersifat jatuh, flowy dan dapat membentuk drapery yang bagus saat dipakai.
  • Hijab Diamond Georgette juga tidak mudah kusut lho, tapi tetap harus disetrika sebelum dipakai ya. Karena proses pancucian dapat membuat kain jenis ini sedikit kusut, sehingga perlu disetrika agar terlihat lebih rapi.
  • Tepian Hijab Diamond Georgette yang saya miliki ini dijahit tepi dengan rapi di semua ujungnya. Tapi ada juga yang menjual hijab ini dengan tepian neci ataupun jahitan tepi yang kurang rapi. Jadi harap teliti sebelum membeli hijab jenis ini, apakah jahitan tepinya rapi atau tidak.
  • Untuk pilihan warnanya, warna-warna Hijab Diamond Georgette lumayan beragam ya, sesuai dengan keberagaman warna dari kain pembentuknya.
Pashmina Diamond Georgette

Saran Perawatan:
  • Hijab Diamond Georgette sangat mudah merawatnya. Perlakukan hijab jenis ini sama seperti memperlakukan pakaian kita. Proses pencucian pun bisa dicampur dengan pakaian, asal dipisahkan dengan pakaian yang berpotensi luntur agar tidak mencemari warna hijab kita. Dan tentu saja, jangan direndam terlalu lama dan jemur di tempat teduh agar warna kain tidak mudah pudar.
  • Apakah perlu disetrika? Perlu, karena proses pencucian dapat menjadikan jenis kain ini sedikit kusut sehingga perlu dihaluskan dengan cara disetrika.
Tekstur Pashmina Diamond Georgette dan SIfatnya yang tidak menerawang

Saran Pemakaian:
  • Hijab Diamond Georgette cocok dipakai di segala acara. Ukurannya yang lebar dan sifat bahannya yang mudah diatur menjadikan hijab ini gampang untuk dibentuk dan diaplikasikan. Sifat bahannya tidak panas ketika dipakai seharian atau untuk menghadiri acara yang memiliki durasi waktu lama. Saat dibentuk pun hijab ini akan membentuk drapery yang cantik dan tidak akan terkesan too much.
  • Hijab Diamond Georgette juga bisa dipakai sebagai daily hijab karena sifatnya yang mudah dibentuk dan tidak mudah bergeser membuat tampilan kita tetap rapi sepanjang hari.
  • Hijab Diamond Georgette juga cocok untuk muslimah yang sedang belajar berhijab. Karena sifat bahannya yang mudah dibentuk dan diatur, memudahkan muslimah pemula yang sedang belajar memakai hijab. Sifat bahannya yang dingin dan tidak membuat gerah, memudahkan muslimah pemula untuk beradaptasi menggunakan hijab setiap hari.
Jadi, sudah punya berapa warna jenis Hijab Diamond Georgette ini?

Semoga bermanfaat yaa...




Salam,


Lisa.

Senin, 17 Oktober 2016

Hijab Review: Pashmina Cerutti

Bismillahirrahmannirrahim.

Assalamualaikum...

Ngobrolin tentang hijab yang nyaman memang menarik ya. Sebagai salah satu muslimah yang sudah lama berhijab, tentu saya memiliki berbagai jenis hijab dengan berbagai warna sesuai dengan warna-warna pakaian yang saya miliki. Diantara sekian banyaknya hijab tipe pashmina, terdapat satu hijab tipe pashmina yang dua sampai tiga tahun lalu sempat juga menjadi rebutan oleh banyak muslimah. Bahkan pembeliannya pun harus mengikuti aturan PO alias pre-order saking banyaknya peminat hijab tipe pashmina ini. Jenis hijab ini dikenal dengan Pashmina Cerutti.

Yuuk ah, kita bahas rame-rame...

Bismillah.

Pashmina Cerutti

Deskripsi Hijab Pashmina Cerutti:


  • Pashmina Cerutti terbuat dari jenis kain chiffon cerutti yang sedikit lebih tebal jika dibandingkan dengan jenis kain chiffon biasa.  Pashmina yang berasal dari jenis kain ini dibuat dengan ukuran standar pashmina lokal untuk style syar’i yaitu 200 x 75 cm. Tekstur kain sangat ringan, tipis, halus, agak menerawang dan sangat licin sehingga memerlukan banyak jarum ketika akan dipakai sebagai hijab.
  • Jenis kain chiffon cerutti memiliki kerapatan benang yang sangat rapat, hampir mirip dengan kain katun yang memiliki kerapatan benang yang sangat tinggi.
  • Pashmina Cerutti ini juga mudah dibentuk dan diatur mengikuti bentuk wajah ataupun mengikuti inner yang kita gunakan. Pemakaian inner wajib ya, karena sifat kainnya yang sangat licin, jadi kita memerlukan inner untuk membantu agar hijab tidak mudah bergeser. Selain itu, untuk memakai hijab jenis ini, kita memerlukan banyak sekali jarum untuk membuat hijab set atau tidak bergeser sebagai akibat dari jenis kainnya yang memang sangat licin.
  • Pashmina Cerutti juga tidak mudah kusut ya. Namun tetap perlu disetrika untuk menghaluskan dan merapikan kainnya.
  • Tepian Pashmina Cerutti dijahit sangat rapi yang biasa disebut jahit tepi. Namun ada beberapa olshop yang menjual dengan tepian neci dengan harga yang lebih miring. Jadi kita pun sebagai pembeli Pashmina Cerutti harus cerdik ya, amati jahitan di tepian hijab. Karena jahitan atau neci yang tidak rapi tentu akan mengubah kerapian pashmina.
  • Pilihan warna Pashmina Cerutti sangat beragam ya, mengingat banyak pula varian warna untuk bahan kainnya.
Tekstur Kain Cerutti Halus tetapi agak menerawang

Saran Perawatan:


  • Hijab Pashmina Cerutti sangat gampang dirawat, cukup dicuci seperti biasa, InshaAllah tidak luntur. Tapi tetap jemur hijab ditempat teduh ya, agar warna kainnya tidak mudah pudar. Walaupun sepertinya memang warnanya tidak mudah pudar ya, hehehe.
  • Apakah perlu disetrika? Harus. Meskipun sifat bahannya licin dan tidak mudah kusut, tapi setelah proses pencucian akan terlihat sedikit kusut yang membuat hijab kita terlihat tidak rapi jika tidak disetrika.

Saran Pemakaian:


  • Pashmina Cerutti sangat digemari pada masanya walaupun peminatnya sekarang sudah jauh berkurang akibat munculnya jenis hijab baru yang lebih nyaman dan lebih up to date. Hijab jenis ini memiliki banyak sekali varian warna sehingga kita bisa memadu-padankan sesuka hati kita. Beberapa waktu setelah kemunculan seri polosnya, muncul juga seri motifnya yang sangat beragam.
  • Efek yang ditimbulkan saat memakai hijab jenis ini adalah rapi dan clean look. Tapi kita memerlukan banyak sekali jarum untuk membentuk hijab ini menjadi style tertentu. Kemunculan hijab jenis ini pun dianggap menjadi tonggak munculnya banyak style hijab saat ini. Karena sifat bahannya yang ringan, sangat mudah untuk diaplikasikan dan dibentuk mengikuti style tertentu walaupun kita harus menyediakan banyak jarum untuk menjaga bentuk style yang kita inginkan selain agar tidak mudah bergeser.
  • Pashmina Cerutti cocok dipakai sebagai daily hijab maupun sebagai short special occasion hijab. Jika dipakai sebagai daily hijab akan membuat penampilan kita terlihat rapi, namun kita sendiri harus pinter-pinter menjaga bentuknya agar tetap rapi dan siap bongkar pasang jarum saat memasuki waktu sholat.
  • Baiknya, hijab jenis ini dipakai untuk short special occasion, karena banyak sekali style hijab yang bisa kita praktekkan dengan menggunakan hijab jenis ini. Kita pun bisa menumpuk dua sampai tiga hijab Pashmina Cerutti polos untuk membentuk satu style hijab tertentu, dan tidak akan terkesan too much untuk sebuah special occasion karena kita memakainya dalam waktu singkat, tidak perlu bersiap bongkar pasang jarum.
  • Hijab jenis ini kurang cocok untuk muslimah yang sedang belajar menggunakan hijab ya. Karena pemakaiannya sangatlah tricky, memerlukan banyak jarum dan memerlukan kemapuan untuk membentuk style tertentu.
Jadi, sudah pernah punya hijab jenis ini?

Semoga bermanfaat ya...

 
Salam,



Lisa.

Minggu, 16 Oktober 2016

Pizza Roll



Bismillahhirrahmannirrahim...

Assalamu’alaikum...

Dalam sejarah saya belajar baking secara otodidak, saya sangat menghindari membuat roti. Kenapa? Karena saya pernah mencoba membuat dan gagal, pengalaman gagal itu menjadikan saya terlalu berhati-hati dalam memilih resep cake dan kue yang akan saya coba praktekkan sampai sekarang. Saya merasa kegagalan saya dalam mempraktekkan sebuah resep berasal dari kurangnya pemahaman saya dalam mempelajari resep tersebut sebelum memulai membuat. Dan tentu saja kurangnya pengalaman baking saya, balik lagi, karena saya belajar sendiri, alias otodidak. Jadi, yang saya buat selama ini hanya variasi-variasi cake dan kue kering saja dengan bahan-bahan yang mudah didapat di kota kelahiran saya, sesuai dengan pemahaman saya. Jadi kalau gagal, saya tidak akan terlalu kecewa dan lagian sayang banget membuang bahan makanan kalau gagal baking dan nggak bisa dimakan. Ya kan? Hehehe.

Tapi, akibat terlalu seringnya saya browsing instagram, saya jadi nemu instagram-nya resep-resep yang unik dan mudah untuk di re-cook atau re-bake sesuai dengan kemampuan saya. Akhirnya saya memberanikan diri untuk mencoba. Saya tertarik mencoba karena pemilik account instagram ini memiliki foto-foto yang menarik, resep yang mudah diikuti dan tentu saja beliau juga belajar sendiri melalui trial and error alias otodidak, seperti saya. Hehehe. Jadi kelamaan curhat, yuukk...

Pizza Roll
Source: ig @tintinrayner
Modified by me

Bahan:
245 gr Tepung Cakra (200 gr Tepung Cakra + 45 gr Tepung Segitiga)
15 gr susu bubuk
36 gr gula pasir
6 gr ragi instant (fermipan)
180 ml cairan(1 btr telur + 20 gr whipped cream (skip) + susu cair (saya pakai susu ultra full cream))
30 gr butter (saya pakai blue band serbaguna)
2 gr garam
½ sdt pasta susu (skip)

Isian:
1 siung bawang bombay, cincang halus
Sosis
Parutan Keju secukupnya
Saus instant Bolognaise (Pronas)
Mayonaise (Mayumi)
1 btr kuning telur untuk olesan

Cara Membuat:

  1. Tumis bawang bombay hingga harum dan agak layu, masukkan saus bolognaise instant (Pronas), masak hingga matang, sisihkan.
  2. Mixer atau uleni semua bahan kecuali butter dan garam sampai mulai kalis.
  3. Tuang cairan pelan-pelan, jika dirasa sudah cukup, stop.
  4. Masukkan butter dan garam, uleni hingga kalis elastis.
  5. Gilas adonan, pipihkan berbentuk persegi panjang.
  6. Olesi dengan saus secara berurutan, yaitu mayonaise, saus bolognaise yang sudah dimasak, sosis dan taburan keju.
  7. Gulung adonan pelan-pelan, potong-potong sekitar jarak 3 cm, atur dalam loyang teflon.
  8. Diamkan sampai mengembang 2x lipat, sekitar 1 jam. Semakin hangat suhu ruang akan semakin cepat mengembang.
  9. Oles permukaan adonan dengan eggwash (kuning telur).
  10. Panggang dalam suhu 180 derajad selama 25 menit atau hingga matang.
  11. Keluarkan dari dalam oven, angin – anginkan diatas cooling rack, potong-potong dan siap dihidangkan.
Pizza Roll


Untuk cairan, saya skip penggunaan whipped cream-nya karena memang lagi nggak ada stok. Kalau menurut ci tintin rayner di ig-nya seharusnya tidak di skip, karena whipped cream membantu untuk membuat tekstur empuk pada roti. Saya sih nekat aja sambil berharap jadinya empuk, dan Alhamdulillah empuk. Berarti berdasarkan kesimpulan saya, nggak pakai whipped cream aja udah oke banget, apalagi kalau pakai, mungkin tekstur roti akan lebiihh empuk.

Untuk topping-nya juga suka-suka ya, kebetulan di kulkas saya cuma ada sosis dan keju. Hehe. Saya tambahkan juga saus mayonaise di bagian paling dasar topping secara tipis-tipis untuk untuk memperkaya rasa sehingga akan ada rasa asin-asin gurih akibat pencampuran mayonaise dengan saus bolognaise.
Okee, mudah banget kan, yuuk baking...

Semoga bermanfaat yaa ^^




Salam,


Lisa.

Selasa, 11 Oktober 2016

Prol Tape Keju



Bismillahhirrahmannirrahim...

Assalamu’alaikum...

Stop dulu ngomongin tentang hijab, kita ngomongin tentang makanan aja yuuk? Yuukk...

Beberapa hari yang lalu saya menerima oleh-oleh dari teman saya yang weekend-an ke Bandung. Nah, Alhamdulillah saya jadi kecipratan oleh-oleh, hihihi. Oleh-oleh khas Bandung ya apalagi kalau bukan peuyeum, alias tape singkong kalau kata orang Jawa. Karena sifat tape singkong yang memang tidak bisa bertahan lama dan lambung kami kurang mampu untuk makan makanan yang masam, akhirnya muncullah ide untuk membuat prol tape.

Setahu saya, Prol Tape merupakan salah satu oleh-oleh khas Kota Jember dan sekitarnya. Saya merasakan prol tape pertama kali dari teman kos saya saat masih kuliah dulu. Setiap teman saya pulang kampung, saat kembali ke kos, dia pasti membawa oleh-oleh khas daerahnya. Prol tape sendiri merupakan sebuah cake yang dibuat dengan menambahkan tape singkong ke dalam adonannya kemudian dioven hingga matang. Daripada lama-lama, yuukk ah...

Prol Tape Keju
Source: ig @rifkamaheswari

Bahan:
400 gr tape singkong
100 gr tepung terigu protein sedang (segitiga biru)
3 butir telur
80 gr gula pasir
125 gr mentega/margarin (cairkan)
80 ml susu kental manis (saya pakai susu bendera putih)
2 sdm susu bubuk (saya pakai susu bubuk dancow sachet)
Parutan keju secukupnya

Cara Membuat:

  1. Buang atau bersihkan serat tape yang terletak di tengah-tengah tape.
  2. Haluskan tape dengan menggunakan garpu, campurkan dengan susu kental manis, sisihkan.
  3. Kocok telur dan gula sampai mengembang dengan menggunakan mixer.
  4. Kurangi kecepatan mixer, masukkan tepung terigu dan susu bubuk, aduk hingga rata.
  5. Masukkan mentega cair, aduk rata.
  6. Tuang ke dalam loyang persegi 20 x 20 x 6 cm, ratakan bagian atasnya dengan menggunakan spatula atau dengan cara digoyang-goyangkan, taburi parutan keju di bagian atas adonan secukupnya.
  7. Oven hingga matang.
  8. Angkat dan dinginkan di atas rak kawat, potong-potong, siap disajikan.

Prol Tape

Adonan yang terbentuk sangat kental yang disebabkan oleh tambahan adonan campuran antara tape singkong dan susu kental manis. Oleh sebab itu, setelah adonan dimasukkan ke dalam loyang, bagian atas adonan perlu diratakan dengan menggunakan spatula atau dengan cara menggoyang-goyangkan loyang hingga permukaannya datar sempurna atau tidak bergelombang-gelombang. Setelah itu taburi parutan keju secukupnya.

O iya, jangan khawatir prol tape akan terlalu manis dengan adanya bahan gula pasir dan susu kental manis ya, karena ternyata manisnya pas, tidak terlalu manis. Wanginya pun enaaak, semerbak menuh-menuhin seisi rumah. Rasanya pun enak dan lembuut, InshaAllah nggak kalah sama prol tape yang berasal dari daerah asalnya.

Selamat mencoba dan semoga bermanfaat ya...


Salam,

Lisa.