Nasi Pecel (mohon maaf, saya ambil gambarnya dari Google) |
Ketika saya masih tinggal di
Madiun, menu Nasi Pecel adalah menu sarapan yang paling sering saya hindari.
Karena menu Nasi Pecel sangat umum, sangat lazim dan banyak penjual yang
menjajakannya di sepanjang jalan-jalan kota Madiun dan sekitarnya, entah itu sebagai
menu sarapan, makan siang ataupun makan malam. Jadi ada rasa bosan yang luar
biasa pada diri saya. Mungkin karena saking seringnya saya makan Nasi Pecel
sebagai menu sarapan sebelum akhirnya saya dilanda kebosanan akut. Kenapa saya
katakan kebosanan akut? Karena, kalau sudah bosan dengan menu makanan tertentu,
rasanya hanya dengan mendengar namanya saja disebut, otak saya langsung bisa
membayangkan bagaimana rasanya nanti ketika melewati kerongkongan saya. Enek.
Bosan.
Tapi rasa bosan itu kemudian menguap
dengan sendirinya manakala saya sudah tinggal di Kota Duri, Riau, berubah
menjadi rasa rindu yang teramat sangat. Kayak nyidam aja gitu dan sedihnya, ketika kerinduan akan Nasi Pecel
itu memuncak, sulit sekali mendapatkannya disini alias tidak ada penjual yang
menjajakan menu Nasi Pecel khas Madiun. Akhirnya ketika mudik Tahun Baru 2015 kemarin,
saya sengaja membeli sambal pecel yang bisa saya nikmati disini dengan sayur
dan lauk yang bisa saya masak sendiri
Nasi Pecel adalah salah satu
makanan khas yang berasal dari Kota Madiun. Menu Nasi Pecel standarnya terdiri
dari nasi putih, sayur-sayuran yang telah direbus dan ditiriskan, biasa disebut
“kulupan” dalam Bahasa Jawa, dan disiram dengan sambal kacang, dilengkapi
dengan rempeyek, lempeng atau keripik tempe yang dibungkus atau dialasi Daun
Pisang. Minuman yang disajikan untuk menyantap Nasi Pecel juga sangat
sederhana, yaitu cukup dengan Teh Manis Hangat ataupun Minuman Jeruk Hangat. Dalam
perkembangannya, banyak sekali pelengkap yang ditambahkan guna melengkapi
nikmatnya menyantap sebungkus Nasi Pecel ini. Misalnya gorengan dan lauk.
Gorengan yang biasa ditambahkan juga beragam pilihannya, tergantung selera
pembeli. Biasanya, seorang penjual memiliki varian gorengan atau lauk yang
beraneka ragam sehingga pembeli dapat memilih sendiri gorengan atau lauk apa yang
diinginkan sebagai teman menyantap Nasi Pecel ini. Untuk gorengan misalnya
tempe goreng, tahu goreng, bakwan jagung, bakwan, perkedel, dan lain
sebagainya. Untuk lauk misalnya telur ceplok, telur dadar, ayam goreng, dan
berbagai olahan daging sapi yang digoreng. Tak jarang juga dilengkapi dengan
kering tempe dan mie goreng. Untuk sayuran yang digunakan dalam Nasi Pecel juga
sangat beragam, misalnya daun bayam, daun singkong, kemangi, mentimun, kecambah,
kecipir, kacang panjang, bunga turi, dan masih banyak lagi. Keberagaman
tersebut juga tergantung dari penjual, semakin beragam pilihan sayur dan
lauknya semakin leluasa juga pembeli memilih apa yang diinginkannya.
Pada masa perkembangannya,
penjual Nasi Pecel kemudian menjual sambalnya dalam bentuk sambal kering yang
bisa dinikmati sendiri dirumah dengan hanya menambahkan sedikit air panas.
Sehingga ibu-ibu rumah tangga bisa membuat Nasi Pecel sendiri dengan sambal
dari penjual favorit. Beberapa penjual juga membuat sambal dengan beberapa
varian menyesuaikan dengan selera pembelinya, yaitu biasa,sedang dan pedas,
walaupun belum pasti juga parameter lidah siapa yang digunakan sebagai penentu
rasa pedas dan tidaknya. Sambal biasa memiliki tingkat pedas yang berada di
level paling bawah. Kemudian satu tingkat diatasnya ada Sambal Sedang yang
katanya cocok dengan kebanyakan selera pembeli. Dan level tertinggi ada Sambal
Pedas bagi pembeli yang sangat menyukai pedas hingga membakar lidah. Untuk
satuannya adalah per gram atau per kilo, semua dapat disesuaikan dengan
keinginan pembeli. Untuk harga sambal ini juga bervariasi. Variasi harga ini (mungkin)
tergantung dari seberapa terkenal penjual Nasi Pecel ini di daerahnya. Terkenal
dalam artian telah memiliki banyak pelanggan yang datang dari berbagai daerah
yang memiliki kesesuaian selera dengan Nasi Pecel yang dijajakan oleh
penjualnya. Keberagaman lauk dan gorengan juga memiliki daya tarik tersendiri
bagi penikmat Nasi Pecel.
Kabar tentang kenikmatan Nasi
Pecel tersiar hingga ke berbagai daerah,khususnya di Pulau Jawa, yang
memunculkan Nasi Pecel khas dari daerahnya masing-masing, misalnya Pecel
Madiun, Pecel Semarang, Pecel Solo, Pecel Blitar, dan lain-lain. Diantara
berbagai Nasi Pecel yang khas dari berbagai daerah di Indonesia, saya tidak
bisa mengatakan mana yang lebih enak rasanya atau kelebihan dan kekurangan apa
yang ada padanya, karena semua tergantung dari selera masing-masing pribadi.
Dan setiap makanan khas dari suatu daerah pasti memiliki ciri khas tertentu
yang mungkin tidak dimiliki di daerah yang lain, ya walaupun namanya sama. Jadi
dinikmati aja makan Nasi Pecelnya, entah itu dari Madiun, Solo, Semarang atau daerah
manapun
Sambal kacang dari Nasi Pecel khas
Madiun dapat diperoleh dari penjual Nasi Pecelnya langsung atau di toko
oleh-oleh khas Madiun. Saya pribadi memiliki beberapa Nasi Pecel favorit yang
biasa saya kunjungi ketika pulang ke Madiun, salah satunya adalah Nasi Pecel Yu
Gembrot yang terletak di Jl. Imam Bonjol (Pasar Besi/ Pasar Sri Jaya) Madiun.
Nasi Pecel Yu Gembrot juga menyediakan sambal kering yang biasa dibeli oleh
pelanggan sekedar untuk dinikmati di rumah bersama keluarga ataupun sebagai
oleh-oleh. Nasi Pecel Yu Gembrot buka sejak pagi hingga malam, jadi yang
berkunjung ke Madiun, baik pagi, siang atau malam, sempatkan menikmati Nasi Pecel
Yu Gembrot
Warung Nasi Pecel kedua yang
sering saya kunjungi juga, terletak di Jl. Barito Madiun, di perempatan dekat
Hotel Bali Madiun, terdapat tenda yang dipasang di atas trotoar, buka sejak
pagi hingga siang. Penjualnya hanya memasak satu kali saja, jadi kalau sudah habis,
sudah tentu tutup Di warung ini juga menjual Nasi Bali dan Nasi
Rawon. Kebanyakan pembeli mengatakan Pecel Campur, termasuk saya, Nasi Pecel
biasa ditambah dengan tahu dan daging bumbu Bali yang pedas, jadi semakin
nikmat untuk disantap. Jadi intinya yang disebut Pecel Campur ini adalah Nasi
Pecel dicampur dengan Nasi Bali, hehehehe
Sekitar setengah jam sebelum
memasuki Kota Madiun dari arah Surabaya, terdapat Kota Caruban, kota kelahiran
saya, yang juga memiliki kuliner Nasi Pecel yang sayang untuk dilewatkan , namanya Warung Nasi Pecel Bu No. Warung Nasi
Pecel ini terletak di jalan utama Surabaya – Madiun, Jl. Panglima Sudirman
(depan Pegadaian) Caruban. Nasi Pecel Bu No buka sejak pagi sekitar jam 8
hingga malam. Nasi Pecel Bu No sudah menjadi warung langganan keluarga saya
kalau ingin menyantap Nasi Pecel. Di warung Nasi Pecel Bu No juga menyediakan
sambal kering yang dapat dibeli untuk oleh-oleh atau dinikmati sendiri.
Akhirnya, itulah sedikit ulasan
saya mengenai Nasi Pecel khas Madiun yang tidak saya sadari ternyata saya
sangat menyukainya. Jadi, sempatkan mencoba Nasi Pecel khas Madiun jika berkunjung
ke Kota Madiun dan sekitarnya, jika tidak sempat makan on the spot, sisihkan
sedikit budget untuk membeli sambal kering untuk dimasak sendiri dirumah atau
sebagai oleh-oleh Jangan lupa juga membeli rempeyek, Keripik
Tempe atau Lempeng sebagai musik saat menyantap Nasi Pecel. Dijamin, tidak akan
pernah menyesal dan awas ketagihan!!!
Happy writing, happy posting
Happy sharing, happy blogging
Wassalamu’alaikum wr. Wb
Arlisa Jati W